SOLOPOS.COM - Daftar universitas yang menerima siswa SMAN 3 Semarang, Maulana Fatahillah Adzima. (Istimewa/Instagram @sman3semarang)
Solopos.com, SEMARANG — Viral di jagat maya, seorang alumnus SMAN 3 Semarang diterima di 21 universitas luar negeri. Ia adalah Maulana Fatahillah Adzima dengan 27 Letter of Acceptance (LoA) yang didapatkannya.
Maulana diterima di empat Universitas di Kanada, empat Universitas di Inggris, empat Universitas di Australia, tujuh Universitas di Amerika Serikat, serta beberapa universitas lain di Bulgaria, Singapura, hingga Belanda.
Wakil Kepala Bidang Komunikasi dan Kerja Sama SMAN 3 Semarang, Arief Setyayoga, mengatakan pihaknya bangga atas kerja keras dan prestasi yang ditorehkan Maulana sehingga dapat diterima diberbagai universitas luar negeri.
Menurutnya, dengan capaian ini, hasil belajar Maulana di SMA N 3 Semarang selama 3 tahun terakhir terbayar lunas.
Menurutnya, dengan capaian ini, hasil belajar Maulana di SMA N 3 Semarang selama 3 tahun terakhir terbayar lunas.
“Kami sebagai pihak sekolah jelas bangga. Sama seperti kami bangga dengan murid lainnya yang di terima di universitas dalam maupun luar negeri. Ini merupakan tanda bahwa mereka belajar dengan sungguh-sungguh,” ujar Arief saat ditemui Solopos.com di SMAN 3 Semarang, Rabu (5/7/2023).
Menurutnya sosok Maulana memang terbilang aktif. Ia bahkan mengikuti berbagai lomba karya ilmiah yang diselenggarakan di dalam maupun di luar negeri.
“Karena prestasi itu, kemudian oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) itu, kita nominasikan sebagai penerima Beasiswa Indonesia Maju yang di Bali,” katanya.
Sudah sejak lama SMA N 3 Semarang dikenal sebagai sekolah yang memiliki siswa/siswi dengan prestasi unggul. Sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), murid-murid di di SMA N 3 Semarang sudah dikenalkan dengan karya tulis ilmiah atau penelitian.
Mereka juga diwajibkan membuat karya ilmiah yang juga menjadi bagian dari penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia.
“Jadi dua anak membuat satu penelitian. Semester 1 mereka buat proposal, semester 2 mereka mulai membuat studi kelayakan. Kelas II, mereka melakukan penelitian. Mereka dibimbing oleh pembimbing riset. Setiap kelas itu ada dua pembimbing riset,” jelasnya.
Dari pembuatan riset inilah, pihak sekolah kemudian dapat melihat dan mengenali potensi siswa mereka, termasuk Maulana. Ia menyebut.
Maulana bahkan saat itu sudah menyelesaikan karya tulis ilmiah atau penelitiannya sebelum memasuki kelas XI.
“Akhirnya Maulana kami masukkan di kelas olimpiade dan dibimbing secara intensif untuk mengikuti lomba-lomba karya ilmiah. Hasil dari perlombaan inilah yang membawa Maulana mengikuti seleksi Beasiswa Indonesia Maju,” ungkapnya.
Selain Maulana, ada juga siswa lain bernama Hilal Ariq yang mengikuti program beasiswa yang sama. Keduanya pun lolos dalam Beasiswa Indonesia Maju.
“Setelah menerima itu, keduanya mengikuti pelatihan selama satu tahun di Bali. Antara kelas XI dan XII itu menjalani seleksi,” imbuhnya.
Arief mendapat informasi bahwa Maulana telah memilih jurusan Teknik Sipil di Universitas Berkeley. Dirinyapun mendukung itu dan berharap Maulana bisa menjadi teladan bagi adik-adiknya di SMA yang berusia 146 tahun itu.
“Waktu itu belum cerita mau ke teknik sipil, cuma cita-citanya mau ke luar negeri, ke Amerika katanya. Baru dia cerita mau teknik sipil, nah dicari-cari katanya yang bagus di situ [Universitas Berkeley],” jelasnya.
Ia berharap Maulana dapat sukses dan bisa menjadi duta bagi SMA N 3 Semarang. Ia juga berharap Maulana akan menjadi seorang ahli di bidang yang telah ia pilih.
“Semoga dia bisa sukses di sana, semoga bisa jadi duta SMA 3. Nanti suatu saat menjadi ekspert betul di bidang yang dia tekuni dan suatu saat bisa menularkan, memberi motivasi ke adik-adiknya,” katanya.