Semarangpos.com, SEMARANG — Kementerian Kelautan dan Perikanan mengajak seluruh nelayan di Jawa Tengah beralih menggunakan kapal berbahan dasar fiber glass. Kapal dari serat fiber dinilai lebih cepat dan efisien ketimbang kapal kayu yang cenderung lebih berat.
Berdasar data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng, jumlah nelayan di provinsi ini mencapai 222.000 orang. Hasil perikanan mereka pada tahun 2017 lalu mencapai 376.000 ton.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pihaknya sedang mendorong nelayan menggunakan kapal fiber. Hal tersebut, dilakukan semata-mata untuk mengurangi pemakaian kayu yang semakin menyusut jumlahnya.
“Kami dari KKP mendorong agar nelayan berani mengganti kapal mereka dengan kapal fiber. Beberapa contoh nelayan seperti di Pangandaran sudah banyak yang menggunakan fiber karena lebih ringan daripada kayu,” kata Susi usai berdialog dengan nelayan di kawasan Tambak Lorok, Kota Semarang, Jateng, Sabtu (20/10/2018).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng Lalu M. Syafriadi menjelaskan sangat mendukung langkah pemerintah pusat mendorong nelayan menggunakan kapal serat fiber. Kendati demikian, dia mengungkapkan sosialisasi mengenai penggantian kapal kayu dengan kapal fiber tidaklah mudah.
Diakuinya, nelayan Pantura—khususnya Jateng—karena kebiasaan hingga saat ini masih senang menggunakan kapal kayu. “Memang tidak mudah mengubah kultur nelayan Pantura untuk menggunakan kapal fiber. Tapi kami akan mencoba untuk terus lakukan sosialisasi karena kayu semakin sedikit,” kata Lalu.
Di sisi lain, potensi hasil perikanan di Jateng cukup baik. Namun, pihaknya mengimbau para nelayan untuk turut melestarikan laut sebagai sumber mata pencaharian.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya