Jateng
Sabtu, 7 Mei 2022 - 18:26 WIB

Syawalan, Tradisi Gunung Megono Bakal Digelar di Pekalongan

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tradisi Gunungan Megono dan sedekah hasil bumi yang menjadi tradisi Syawalan di Kabupaten Pekalongan, Jateng. (Solopos.com-Antara)

Solopos.com, PEKALONGAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), bakal menggelar tradisi Gunungan Megono dan sedekah hasil bumi, bertepatan dengan perayaan Syawalan, atau H+7 Lebaran, di objek wisata Linggo Asri, Senin (9/5/2022).

Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, Yulian Akbar, mengatakan selama dua tahun terakhir tradisi Gunungan Megono dan sedekah hasil bumi tidak digelar. Hal itu dikarenakan pandemi Covid-19 yang melanda seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Pekalongan.

Advertisement

“Akan tetapi, setelah ada kebijakan pelonggaran aktivitas masyarakat, tradisi Gunungan Megono dan sedekah hasil bumi dari masyarakat di 19 kecamatan siap digelar kembali. Digelar bersamaan dengan tradisi Syawalan pada Senin (9/5/2022),” ujar Yulian, Sabtu (7/5/2022).

Yulian menambahkan, Pemkab Pekalongan menggelar tradisi Syawalan berupa Gunungan Megono dan sedekah hasil bumi dengan tujuan membangkitkan ekonomi lokal. Selain itu, acara ini juga menjadi wujud untuk menggelorakan kembali tradisi Syawalan yang selama dua tahun terakhir ditiadakan.

Dalam kegiatan itu, Pemkab Pekalongan juga akan menyiapkan gerai-gerai pelayanan vaksinasi di objek wisata Linggo Asri. Harapannya, gerai vaksin itu bisa dimanfaatkan pengunjung yang belum melakukan vaksinasi Covid-19.

Advertisement

Baca juga: Hore! Pemkab Kudus Perbolehkan Tradisi Syawalan Digelar

Yulian Akbar mengatakan bahwa pada perayaan tradisi Syawalan, Pemkab Pekalongan juga akan menyelenggarakan panggung hiburan sebagai wadah untuk para seniman berkreasi menampilkan kesenian khas lokal, yakni Sintren.

“Untuk memastikan keamanan serta ketertiban di lokasi acara Syawalan, kami sudah berkoordinasi dengan Polres Pekalongan untuk membantu pengamanan saat proses acara tradisi Syawalan,” katanya.

Advertisement

Ia mengimbau masyarakat yang akan datang pada acara tradisi Syawalan agar mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak.

Baca juga: Lopis Raksasa, Tradisi Syawalan di Kota Pekalongan

“Jadi sesuai data tahun sebelumnya pengunjung diperkirakan sebanyak 3.000 orang dari kapasitas objek wisata Linggo Asri sebanyak 20.000 pengunjung. Jadi cukup memadai untuk penerapan protokol kesehatan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif