SOLOPOS.COM - Anggota Polsek Ungaran, Kabupaten Semarang saat memperlihatkan tempat kejadian pemukulan petugas koperasi oleh keluarga nasabah, Selasa (22/8/2023). (Istimewa)

Solopos.com, UNGARAN — Nasib apes dialami seorang petugas koperasi harian saat menagih cicilan kepada nasabahnya di Pasar Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Selasa (22/8/2023) pagi.

Kejadian itu dialami oleh Jafar Reforman, 28, petugas koperasi yang berniat menagih cicilan pinjaman kepada salah seorang pedagang di Pasar Bandarjo.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra, melalui Kapolsek Ungaran, AKP Giri Narwantono, membenarkan kejadian yang terjadi sekitar pukul 05.30 WIB tersebut.

“Korban sekitar pukul 05.30 WIB datang ke salah satu nasabah yang juga seorang pedagang daging ayam di Pasar Bandarjo Ungaran. Saat menagih cicilan pinjaman, pedagang [nasabah] meminta tenggang waktu untuk korban atau penagih, nanti siang saja datang kembali,” ungkap Kapolsek, Selasa (22/8/2023).

Lantaran nasabah di Pasar Bandarjo tersebut sudah sering mengeluarkan janji-janji, terjadilah adu mulut antara penagih dengan nasabah yang diketahui seorang ibu berinisial SM,65. Dari adu mulut itu, MA, 30, selaku anak dari nasabah mendatangi penagih untuk membela orang tuanya.

“Akhirnya anak dari nasabah tersebut [MA], mendatangi penagih atau korban karena merasa membela orang tuanya. MA beradu argumen dengan korban dan tersulut emosi, lalu melakukan pemukulan kepada penagih/korban,” jelas Kapolsek.

Saat kejadian tersebut, situasi pasar sedang ramai-ramainya. Ada salah seorang pedagang yang melaporkan ke Polsek Ungaran. Korban langsung dibawa petugas ke RSUD dr. Gondo Suwarno untuk mendapat perawatan.

“Korban saat ini masih berada di RSUD untuk mendapat perawatan. Kami masih menunggu pihak korban untuk melakukan pelaporan ke Polsek Ungaran. Pelaku masih dalam pengejaran petugas kami karena sesaat setelah kejadian pelaku MA melarikan diri,” tandas AKP Giri.

Sementara itu, korban Jafar mengaku bahwa antara pihaknya dan nasabah memang terjadi adu argumen karena saat dilakukan penagihan, nasabah selalu tidak menepati janjinya.

“Saya sebenarnya disuruh kembali lagi pada siang hari nanti untuk menagih. Namun karena ibu SM sering tidak menepati janji, saya bersikeras untuk menunggu dan terjadi debat di lokasi. Anak ibu SM datang dan ikut beradu argumen dengan saya, akhirnya terjadi pemukulan dengan menggunakan besi yang digunakan untuk mengasah pisau,” ungkap Jafar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya