SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com, Semarang- Tahun ajaran baru dan Lebaran mendorong penjualan kembali emas oleh masyarakat kepada sejumlah toko perhiasan meningkat 20%. Sebab kebutuhan masyarakat semakin meningkat.

“Peningkatan penjualan atau ‘buyback’ ini terjadi sejak beberapa minggu yang lalu, peningkatannya mencapai 20 persen. Penjualan emas dari konsumen antara 10-20 gram,” ujar Ketua Asosiasi Emas dan Permata Indonesia (Apepi) Semarang Bambang Yuwono di Semarang, Rabu (2/7/2014).

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Peningkatan ini disebutkan lantaran emas bukan lagi dipandang sebagai perhiasan tetapi juga investasi. Ketika dibutuhkan, emas dapat dijual kembali dengan mengikuti harga pasar. Namun demikian, kata Bambang, saat ini masyarakat cenderung lebih memilih untuk menggadaikan emas perhiasan mereka ke Pegadaian.

“Biasanya bagi mereka perhiasan itu kan ada nilai kenang-kenangannya jadi mereka lebih suka menggadaikan sehingga sewaktu-waktu bisa ditebus kembali kalau sudah dijual kan tidak begitu,” katanya.

Ia mengatakan untuk penjualan ke masyarakat pada 2014 diprediksi akan ada peningkatan meskipun tidak banyak karena ada kenaikan harga emas seiring dengan harga emas dunia.

“Jika sebelumnya harga per gramnya untuk 24 karat mencapai Rp475 ribu saat ini menjadi Rp495 ribu, kalau naik lagi bisa jadi orang akan enggan membeli emas,” katanya.

Bambang berharap ada kenaikan penjualan jelang Lebaran mendatang atau H-7 hingga H+4, karena orang sudah libur sehingga mulai aktif berbelanja untuk kebutuhan Lebaran. Biasanya, peningkatan penjualan paling tajam untuk perhiasan anak-anak seperti cincin dengan berat 0,5-1 gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya