SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendaftaran siswa baru (JIBI/Dok)

Tahun ajaran baru segera tiba. Para orang tua pasti sudah berancang-ancang menyekolahkan anaknya tercinta.

Kanalsemarang.com, SEMARANG — Dinas Pendidikan Kota Semarang menegaskan kualitas pendidikan di sekolah negeri dan swasta berimbang sehingga masyarakat tidak perlu ragu memilih.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Mau sekolah di negeri tidak masalah, sekolah di swasta juga tidak masalah. Saya sendiri juga lulusan sekolah swasta,” kata Kepala Disdik Kota Semarang Bunyamin di Semarang, Selasa (17/2/2015).

Hal itu diungkapkan menanggapi fenomena cukup banyaknya siswa sekolah swasta yang bermigrasi ke sekolah negeri, terutama sekolah favorit yang disoroti sejumlah kalangan, salah satunya Ombudsman.

Bunyamin mengakui masih ada sejumlah kalangan masyarakat yang mencitrakan sekolah negeri lebih baik sehingga sangat menginginkan anak untuk belajar di sekolah milik pemerintah ketimbang yayasan.

“Memang ada beberapa orang tua yang masih berpikiran seperti itu. Namun, tidak semuanya begitu. Banyak yang sudah menganggap sama saja, mau sekolah di negeri atau swasta tidak masalah,” katanya sebagaimana ditulis Kantor Berita Antara.

Kalau orang tuanya lulusan sekolah swasta, kata dia, tentu tidak akan kebingungan anaknya tidak diterima di sekolah negeri karena memahami bahwa banyak sekolah swasta yang berkualitas dan berprestasi.

“Anak saya sekolahnya di swasta, tidak masalah juga. Karena, saya sendiri sekolahnya dulu juga di swasta. Jadi, saya paham, tidak memaksakan anak harus sekolah di negeri atau bagaimana,” katanya.

Yang membedakan sekolah bukan pada statusnya negeri atau swasta, kata dia, tetapi pada prestasi yang diraih sekolah itu yang menjadi nilai tawar bagi calon peserta didik dalam memilih sekolah.

Ia mengatakan banyak sekolah swasta di Kota Semarang yang prestasinya setara dengan sekolah-sekolah negeri favorit sehingga tingkat persaingan masuk di sekolah tersebut sangat tinggi.

“Makanya, kami terus mendorong seluruh sekolah untuk berprestasi, baik negeri maupun swasta. Harapannya, seluruh sekolah sama-sama kompetitif dan memiliki prestasi yang saling berimbang,” katanya.

Kalau seluruh sekolah sudah sama-sama berimbang dalam raihan prestasi dan kualitasnya, kata dia, “image” masyarakat yang menganggap sekolah negeri lebih baik ketimbang swasta hilang dengan sendirinya.

Sebagaimana diwartakan, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Jawa Tengah menduga adanya ketidakberesan atas arus migrasi yang cukup besar siswa dari sekolah swasta ke negeri di Semarang.

Kecurigaan itu didasari beberapa alasan, salah satunya perpindahan yang terjadi sebelum siswa genap setahun bersekolah di swasta sehingga Ombudsman pun mengumpulkan data mutasi dari sejumlah sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya