Jateng
Kamis, 31 Desember 2015 - 17:50 WIB

TAHUN BARU 2016 : Terkuak, Bahan Terompet dari Sampul Alquran Sisa Produksi CV Aneka Ilmu

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penyidik menunjukkan terompet tahun baru berbahan sampul Alquran di Mapolres Blitar, Rabu (30/12/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Irfan Anshori)

Tahun Baru 2016 segera menjelang. Namun akhir tahun ini diwarnai dengan hebohnya peredaran terompet dari bahan kertas sampul Alquran.

Semarangpos.com, SEMARANG- Bahan baku terompet yang terbuat dari sampul Alquran yang sempat beredar luas di sejumlah daerah diduga berasal dari sisa produksi perusahaan percetakan CV Aneka Ilmu Semarang, rekanan Kementerian Agama pada 2013.

Advertisement

Pemilik CV Aneka Ilmu Semarang Suwanto di Semarang, Rabu (30/12/2015), membenarkan produk sisa proyek dari Kementerian Agama pada 2013 tersebut.

Menurut dia, perusahaannya menerima proyek untuk membuat 1,6 juta Alquran dari Kementerian Agama saat kepemimpinan Menteri Suryadharma Ali.

“Total produksi untuk seluruh proyek tersebut sekitar 80 ton,” katanya.

Advertisement

Pada saat proses produksi mencapai 75 persen, kata dia, lokasi produksi perusahaannya sempat terkena bencana banjir. Dari keseluruhan produksi itu, lanjut dia, hanya 200.000 eksemplar yang bisa terselamatkan dan dalam kondisi baik.

Cetakan yang terselamatkan tersebut kemudian disimpan dengan harapan ketika kembali memperoleh proyek dari Kementerian Agama pada tahun berikutnya, barang sudah tersedia.

“Siapa tahu dapat proyek lagi, tapi ternyata tidak,” katanya.

Advertisement

Sebagian hasil cetakan tersebut sempat disumbangkan ke sejumlah masjid. Adapun sisa lainnya, kata dia, dimusnahkan dengan standar prosedur yang sudah ditentukan. Ia menjelaskan pemusnahan diserahkan kepada pengepul untuk dijadikan bubur kertas.

Dalam kasus tersebut, CV Aneka Ilmu menyerahkan kepada pengepul asal Klaten bernama Sunardi yang sudah bekerja sama sejak lama.

Bendahara Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wilayah Jawa Tengah tersebut tidak tahu jika sisa produk perusahaannya justru disalahgunakan untuk membuat terompet.

Meski tidak bertanggung jawab secara langsung atas permasalahan yang terjadi, Suwanto tetap memohon maaf kepada masyarakat, khususnya umat Muslim. Ia menegaskan tidak ada unsur kesengajaan dalam kejadian ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif