SOLOPOS.COM - Sejumlah anak menyajikan pawai drumblek pada Kirab Budaya Hijriah di Jatirejo, Suruh, Kabupaten Semarang, Jateng, Sabtu (1/10/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Tahun Baru Hijriah dirayakan dengan kirab.)

Sejumlah anak menyajikan pawai drumblek pada Kirab Budaya Hijriah di Jatirejo, Suruh, Kabupaten Semarang, Jateng, Sabtu (1/10/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Sejumlah anak menyajikan pawai drumblek pada Kirab Budaya Hijriah di Jatirejo, Suruh, Kabupaten Semarang, Jateng, Sabtu (1/10/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Tahun Baru 1438 H disambut umat Islam di banyak tempat dengan membuat keramaian, termasuk anak-anak di Desa Jatirejo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Dalam Kirab Budaya Hijriah yang digelar untuk menyambut tahun baru sesuai tarikh Hijriah itu, Sabtu (1/10/2016), sejumlah anak menyajikan atraksi drumblek, semacam drum band namun memanfaatkan alat musik seadanya semacam kaleng bekas dan pipa. Ada pula anak-anak yang menyajikan Tari Rodat dan musik rebana untuk menyambut datangnya 1 Muharram 1438 H itu.

Tarikh Hijriah ditetapkan Khalifah Umar bin Khatab pada tahun 17 H atau 638 M. Sebagai patokan awal atau tahun ke-0 dari tarikh atau perhitungan tahun itu adalah hijrah Rasulullah Muhammad saw dari Mekah ke Madinah. Penamaan bulan disesuaikan dengan kalender Arab waktu itu, sedangkan Muharam dipilih sebagai bulan paling awal dalam tarikh yang dihitung berdasarkan peredaran bulan atau bersifat komariah itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya