SOLOPOS.COM - Ilustrasi tasyakuran dengan memotong tumpeng. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Tahun Baru Hijriah, 1 Muharam 1438 H, di Semarang dirayakan dengan tumpengan di Lapangan Simpang Lima.

Semarangpos.com, SEMARANG — Sebanyak 310 nasi tumpeng dihidangkan di Lapangan Simpang Lima Semarang, Jawa Tengah untuk menyambut Tahun Baru Hijriah, 1 Muharam 1438 H, Sabtu (1/10/2016) malam.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Ratusan tumpeng itu merupakan sumbangan dari berbagai kalangan, mulai perusahaan, organisasi, hingga jajaran Pemerintah Kota Semarang. Nasi yang dibentuk kerucut dan dilengkapi lauk pauk itu dihidangkan untuk disantap bersama oleh seluruh warga yang hadir menyambut datangnya Tahun Baru Hijriah, 1 Muharam 1438 H.

Seusai didoakan oleh ulama, tamu undangan yang sudah duduk berkelompok—termasuk warga yang berada di sekitar Lapangan Simpang Lima Kota Semarang untuk menyambut Tahun Baru Hijriah, 1 Muharam 1438 H—segera menyantap nasi tumpeng di hadapan mereka.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan kegiatan Semarang, Semarak, Semanak 2016 yang menghadirkan ratusan tumpeng itu merupakan sebuah budaya menyambut pergantian tahun sesuai tarikh Hijriah. “Dua malam tahun baru yang kebetulan bertepatan, yakni 1 Muharam atau tahun baru Islam dan 1 Sura atau tahun baru dalam penanggalan Jawa,” kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi.

Dengan kegiatan semacam itu, kata dia, seluruh elemen masyarakat bisa duduk bersama untuk menikmati tumpeng atau makan bersama yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah kembul bujana. “Inilah yang diharapkan agar semua warga Semarang bergerak bersama. Kota Semarang terus berkembang sehingga bergeser dari semula hanya Setara [Semarang Setara] menjadi Semarang Hebat,” katanya.

Menurut dia, pergantian tahun baru Islam maupun Jawa itu semestinya menjadi sarana untuk saling introspeksi diri dalam kehidupan yang telah dijalaninya selama satu tahun ke belakang. Kalau memang ada yang keliru, kata dia, berarti harus dibenarkan, termasuk upaya Pemkot Semarang dalam membangun daerah yang harus didukung bersama-sama oleh seluruh elemen masyarakat.

“Sudah 469 tahun Kota Semarang ini ada. Kalau ada yang keliru dalam penataannya, mari perbaiki bersama-sama. Ra sah maido [tak usah mencela]. Mari perbaiki bersama-sama,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi peran serta seluruh kalangan, mulai pengusaha, hotel, restoran, dan masyarakat untuk menyukseskan kegiatan itu. Meski direncanakan dalam hanya waktu singkat, lanjut dia, kegiatan kembul bujana itu ternyata mendapatkan sambutan besar dari seluruh kalangan, apalagi jika disusun dalam jangka panjang.

“Semua tumpeng tadi kan bagus semua [berkualitas], luar biasa. Artinya, mereka [penyumbang tumpeng] sudah mempersiapkan semua dengan baik,” pungkas Ita, sapaan akrab Hevearita.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya