SOLOPOS.COM - Kompleks makam Ki Ageng Pandanaran Semarang, Jawa Tengah (Jateng) yang berada di Jalan Mugasari Semarang. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG — Pemilu 2024 menjadi harapan para calon legislatif (caleg) untuk bisa duduk di kursi parlemen. Segala upaya pun mereka lakukan demi meraih dukungan masyarakat, baik melalui kampanye maupun berziarah ke tempat-tempat yang dianggap sakral, seperti makam tokoh pendiri Kota Semarang, Ki Ageng Pandanaran.

Pada tahun politik seperti sekarang, makam tokoh yang terletak di Jalan Mugassari, Kota Semarang, ini pun ramai didatangi para caleg. Tak hanya melakukan ziarah, para caleg ini juga mencari berkah atau ngalab berkah supaya hajatnya terkabul.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Juru kunci makam Ki Ageng Pandanaran, Suwarno, mengungkapkan para caleg memang rutin berdoa di pusara maka Ki Ageng Pandanaran baik siang maupun malam hari. Kendati demikian, masing-masing caleg itu berdoa dengan berbagai macam keinginan masing-masing.

“Tapi intinya ingin diberi kelancaran biar dapat hasil pas saat pemilu,” ujar Suwarno, Kamis (30/11/2023).

Suwarno menyampaikan sebagai pendiri Kota Semarang, sosok Ki Ageng Pandanaran memang sangat dihormati masyarakat luas. Oleh sebab itu, ketika masuk kampanye, makamnya kerap dikunjungi tim sukses caleg maupun utusan bupati dan wali kota untuk meminta izin bermunajat semalam suntuk.

“Mereka sangat menghormati pendirinya Kota Semarang. Tapi datangnya jam berapa ya enggak pasti. Tapi sebulan terakhir banyak caleg berdatangan kemari. Dia [caleg] pasti memperkenalkan dari identitas partainya. Ada yang dari PDIP, Golkar dan macam-macam partai lainnya,” bebernya.

Apabila dilihat dari kunjungan harian, Suwarno mengaku sebagian besar berasal dari rombongan peziarah luar kota. Kedatangan peziarah biasanya bertepatan saat Jumat kliwon, pahing maupun saat malam pon.

“Jumlah peziarah ada 50-an orang. Rata-rata setiap hari. Ada juga yang ngalap berkah sampai menginap. Tapi kita batasi tiga hari,” terangnya.

Lebih jauh, jumlah peziarah bertambah banyak terjadi saat Sabtu dan Minggu. Umumnya, mereka berasal dari rombongan asal Surabaya, Bandung, Jakarta, Kalimantan, Bengkulu, bahkan ada yang mengaku dari Brunei Darussalam.

“Karena orang luar kota kalau lagi plesiran ke Semarang pasti mampirnya ke makam Ki Ageng Pandanaran sebagai pendirinya Semarang. Yang dari Kerajaan Brunei juga sering datang,” akunya.

Di area kompleks makam Ki Ageng Pandanaran, imbuh Suwarto, terdapat tiga makam utama, yakni pusara Ki Ageng Pandanaran, Syeh Maulana yang tak lain ayahanda Ki Ageng Pandanaran dan pusara istrinya, Nyai Ageng Endang Sijamila. Adapun 20 makam lainnya merupakan kerabat dan keluarga Ki Ageng Pandanaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya