Jateng
Jumat, 10 September 2021 - 21:20 WIB

Tak Bisa Berenang, Bocah di Grobogan Tenggelam di Sungai Lusi

Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga dan Polisi serta TNI berada di lokasi bocah tenggelam di Desa Pulongrambe, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan, Jumat (10/9/2021). (Istimewa)

Solopos.com, PURWODADI – Seorang bocah berusia 9 tahun tenggelam di Sungai Lusi, Jumat (10/9/2021). Warga dan petugas yang mencari keberadaan korban setelah dilapori teman-temannya, berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kejadian nahas yang dialami bocah bernama Alnizam Tri Fauzi bermula ketika dia bermain ke Sungai Lusi. Warga Desa Pulongrambe, Kecamatan Tawangharjo, Grobogan bersama temannya sampai di tepian Sungai Lusi sekira pukul 15.30 WIB

Advertisement

Setelah bermain di tepian, tiba-tiba Alnizam lompat ke Sungai Lusi. Namun setelah terjun, tubuhnya tak muncul kembali. Kontan teman-temannya kaget melihat kejadian itu. Sehingga mereka segera meminta bantuan warga. Memberitahu ada bocah tenggelam di sungai.

Baca juga: Polda Jateng Ringkus Pemilik Karaoke yang Pekerjakan Anak di Bawah Umur Jadi Pemandu Lagu

Teman korban bertemu saksi Sucipto, 40 dan Sumar, 46 dan memberitahukan kejadian yang menimpa Alnizam. Kontan keduanya segera mencari keberadaan bocah yang tenggelam itu. Kejadian tersebut juga dilaporkan ke perangkat desa diteruskan ke kepolisian.

Advertisement

Upaya warga untuk menolong bocah tenggelam dilakukan dengan mencari di dalam sungai. Setelah dilakukan pencarian di lokasi korban pertami terjun, warga akhirnya menemukan korban.

Namun saat ditemukan warga, bocah tersebut sudah dalam kondisi meninggal dunia. Menurut keterangan warga kondisi air sungai sebenarnya sedang surut. Kedalaman hanya 150 cm.

Baca juga: Kompor Kembali Jadi Penyebab Kebakaran Rumah di Grobogan

Advertisement

Camat Tawangharjo Mundakar saat dikonfirmasi menyampaikan adanya bocah tenggelam. Korban menurutnya sudah ditemukan warga. Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi dan Puskesmas Tawangharjo tidak ditemukan tanda kekerasan bocah berusia 9 tahun itu.

“Diduga korban meninggal karena tidak bisa berenang. Karena begitu terjun ke sungai bocah tersebut langsung tenggelam. Jenazah korban kemudian diserahkan pada keluarga untuk dimakamkan,” kata Mundakar.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif