Jateng
Selasa, 20 September 2022 - 14:41 WIB

Tak Boleh Ada Dendam di Tradisi Popokan Lempar Lumpur Desa Sendang Semarang

Hawin Alaina  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Sendang, Bringin, Kabupaten Semarang saat saling melempar tanah basah atau lumpur pada Jumat (16/9/2022). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG — Popokan merupakan tradisi unik yang diselenggarakan di Desa Sendang, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Tradisi popokan atau saling melempar tanah basah (lumpur) sudah berjalan secara turun-temurun di desa itu. Warga saling melempar lumpur, tetapi tidak boleh ada dendam setelah acara tersebut.

Advertisement

Salah seorang warga Desa Sendang, Joko, menyampaikan tidak boleh ada dendam di antara warga setelah tradisi tersebut berlangsung.

“Ini sudah tradisi jadi setelah acara ya ndak ada yang marah atau dendam,” ungkapnya saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (16/9/2022) sore.

Sore itu, warga antusias menunggu tradisi Popokan sebab kegiatan itu sudah tidak diselenggarakan secara meriah selama dua tahun karena pandemi Covid-19. “Ini ramai banget. Warga memang sudah menunggu acara ini,” terangnya.

Advertisement

Baca Juga : Awal Mula Tradisi Popokan Lempar Lumpur di Desa Sendang Kabupaten Semarang

Dia mengatakan warga sekitar Desa Sendang sudah paham tradisi ini. Warga dari luar desa yang menjadi sasaran lumpur saat melintas di jalan kampung tidak akan marah meskipun tubuh mereka kotor.

Pantauan Solopos.com di lokasi tradisi lempar lumpur, acara Popokan diawali dengan karnaval. Peserta karnaval menampilkan kreasi dari sekolah dan warga RT di Desa Sendang.

Advertisement

Ada yang menampilkan macanan, yaitu semacam barongan berbentuk macan. Selain itu ada sesaji lele bakar ditusuk kayu. Acara puncaknya yakni Popokan berlangsung sekira 30 menit.

Anak-anak, pemuda, dan orang tua bergembira dengan saling melempar tanah basah atau lumpur. Warga sekitar menyebutnya lendut.

Saat prosesi popokan, ada dua orang perempuan yang melintas. Kedua orang itu menjadi sasaran warga yang sedang melakukan tradisi Popokan.

Baca Juga : Siap-Siap Lur! 4 Ton Apam akan Disebar saat Tradisi Yaa Qawiyyu Jatinom Klaten

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif