SOLOPOS.COM - Ilustrasi Salat Id di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan. (protokol.pekalongankota.go.id)

Solopos.com, PEKALONGAN –– Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekalongan, Pasrum Affandi, angkat bicara terkait polemik Lapangan Mataram untuk Salat Idulfitri atau Salat Id pada 21 April 2023. Pihaknya pun mengaku tidak mempermasalahkan jika permohonan untuk menggunakan lapangan yang selama ini dianggap sebagai ikon kegiatan Pemkot Pekalongan itu tidak diakomodasi.

“Mohon tidak dijadikaan membenturkan antara Muhammadiyah dengan Pemkot Pekalongan. Secara umum, kami selama ini baik-baik saja komunikasi dengan Pemkot. Tidak ada problem dengan Pak Wali Kota [Achmad Afzan Arslan Djunaid]. Selama ini kami saling bersilaturahmi,” ujarnya seusai menggelar audensi dengan Wali Kota Pekalongan, Jumat (14/4/2023).

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Audensi itu digelar berkaitan dengan klarifikasi surat permohonan Takmir Masjid Al-Hikmah Podosugih yang akan menggunakan Lapangan Mataram untuk Salat Id pada 21 April 2023. Meski tidak memperbolehkan Lapangan Mataram digunakan, Pemkot Pekalongan diakunya telah memfasilitasi penggunaan lokasi lain untuk Salat Id seperti di Stadion Hoegeng, Lapangan Turen, dan lain-lain.

“Semua fasilitas umum itu memang disilakan dipergunakan untuk pelaksanaan Salat Idulfitri yang sudah menjaadi ketetapan Muhammadiyah pada 21 April, pada hari Jumat,” jelasnya.

Muhammadiyah Pekalongan pun memahami sikap Wali Kota Pekalongan yang tidak memperbolehkan Lapangan Mataram digunakan untuk Salat Id sebelum adanya keputusan atau ketetapan dari Pemerintah Pusat terkait 1 Syawal 1444 Hijriah. Selain karena Lapangan Mataram selama ini menjadi ikon kegiatan pemerintah, hal itu dilakukan Wali Kota Pekalongan atas dasar menjunjung tinggi kebersamaan. Bahkan, Muhammadiyah Pekalongan mendukung sikap tersebut.

Pasrum menjelaskan bahwa keputusan Lapangan Mataram tidak digunakan untuk Salat Id tanggal 21 April 2023 itu berdasarkan rapat Pemkot Pekalongan. Selain itu banyak pertimbangan yang lain.

“Kami juga menyampaikan ke Pak Wali bahwasanya hal itu wajar. Nanti kan berdasarkan pengumuman pemerintah juga, Menteri Agama mengumumkan juga kok [pelaksanaan Salat Id],” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya