SOLOPOS.COM - Massa pendukung warga Desa Wadas Purworejo menggelar unjuk rasa di depan Markas Polda Jateng, Kota Semarang, Kamis (10/2/2022) sore. (Instagram @lbhsemarang)

Solopos.com, SEMARANG — Aksi demo mendukung perlawanan warga Desa Wadas Purworejo yang menolak pertambangan batu andesit untuk Bendungan Bener terjadi di sejumlah titik di Kota Semarang. Tak hanya di jalur pantura, tepatnya wilayah Ngaliyan, aksi unjuk rasa solidaritas Wadas Purworejo juga digelar di depan Markas Kepolisian Daerah (Polda) Jateng, Kamis (10/2/2022).

Perwakilan LBH Semarang, Raditya, mengatakan aksi unjuk rasa di depan Markas Polda Jateng digelar untuk menyuarakan tuntutan kepada Kapolda Jateng agar menghentikan intimidasi kepada warga Desa Wadas Purworejo. Kapolda diminta untuk segera menarik mundur ratusan aparat polisi yang saat ini masih berada di Desa Wadas.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

“Hari ini ada dua aksi yang pertama teman-teman PMII di UIN Walisongo menggelar aksi dengan memblokade jalan di pantura. Kemudian, sore ini kawan-kawan jaringan juga kembali menggelar unjuk rasa di Polda Jateng menuntut agar Kapolda menarik mundur pasukannya dari Desa Wadas,” ungkap Raditya kepada wartawan di Semarang, Kamis.

Baca juga: Solidaritas Wadas, Ratusan Mahasiswa di Semarang Blokir Pantura

Menurut Radit, dengan adanya ratusan aparat di daerah tersebut membuat masyarakat Desa Wadas tidak nyaman hingga berimbas ketakutan dan trauma. Lebih lanjut Radit mengungkapkan, aparat polisi juga melakukan intimidasi kepada warga seperti memaksa warga agar menjual lahan dan menandatangani persetujuan pembebasan lahan.

“Siang tadi aparat kembali mendatangi rumah warga dan memaksa agar mau tanda tangan surat pembebasan lahan,”jelasnya.

Aksi massa di Semarang ini dipicu kasus kerusuhan yang terjadi di Desa Wadas saat proses pengukuran tanah oleh Tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jateng, Selasa (8/2/2022). Saat itu, polisi menerjunkan ratusan personel untuk mendampingi petugas BPN.

Baca juga: Curhat ke DPR, Warga Desa Wadas Purworejo Ngaku Diborgol saat Mau Salat

Meski demikian, polisi juga melakukan penangkapan terhadap puluhan warga Desa Wadas yang menolak desanya dijadikan lokasi pertambangan batu andesit untuk proyek Bendungan Bener. Polisi bahkan dikabarkan melakukan tindakan represif dengan mengepung dan memukul warga yang tengah ditangkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya