Jateng
Kamis, 14 Juli 2022 - 13:26 WIB

Tak Hanya Satu, Museum Wayang di Jawa Tengah Ada 2, Ini Lokasinya

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Museum Wayang Sendang Mas di Banyumas. (Dok. Bisnis.com/Kemendikbud)

Solopos.com, SEMARANG — Wayang merupakan seni pertunjukan yang sudah sangat populer di kalangan masyarakat Pulau Jawa dan Bali. Bahkan, saking populernya, di sejumlah daerah di Jawa terdapat museum wayang, di mana dua di antarana terletak di Provinsi Jawa Tengah atau Jateng.

Wayang saat ini memang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia dari Indonesia. Seni pertunjukan berupa boneka tiruan yang terbuat dari pahatan kulit maupun kayu yang dimainkan seorang dalang ini memang tidak bisa dilepaskan dari budaya masyarakat Indonesia, khususnya Jawa.

Advertisement

Meski demikian, dikutip dari asosiasimuseumindonesia.org, wayang di Jawa tidak semuanya sama. Setiap komunitas atau daerah memiliki wayang yang dikreasikan sesuai dengan semangat lokal dan kebutuhan pementasannya.

Oleh karenanya tak heran jika setiap daerah di Jawa memiliki ciri khas wayang tersendiri, seperti Banyumas dengan tokoh Bawor dan Jawa Barat dengan wayang golek. Hal inipulah yang mendasari berdirinya sejumlah museum wayang di Indonesia, tak terkecuali di Jawa Tengah atau Jateng.

Advertisement

Oleh karenanya tak heran jika setiap daerah di Jawa memiliki ciri khas wayang tersendiri, seperti Banyumas dengan tokoh Bawor dan Jawa Barat dengan wayang golek. Hal inipulah yang mendasari berdirinya sejumlah museum wayang di Indonesia, tak terkecuali di Jawa Tengah atau Jateng.

Bahkan, di Indonesia tercatat ada enam museum wayang yang menampilkan koleksi wayang khas daerahnya. Berikut dua museum wayang yang ada di Jawa Tengah atau Jateng.

Baca juga: Daftar 17 Museum di Kota Solo yang Layak Dikunjungi saat Liburan

Advertisement

Dari pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas, Kota Purwokerto, museum ini berjarak sekitar 15 km. Untuk masuk ke museum ini, pengunjung cukup membayar tiket Rp1.000 per orang.

Baca juga: Memahami Topeng Malangan sebagai Bagian Budaya Panji

Museum ini mulai dibangun pada tahun 1982, namun resmi dibuka pada 31 Desember 1983. Nama Sendang Mas diambil dari akronim Seni Pedalangan Banyumas.

Advertisement

Salah satu museum wayang di Jawa Tengah ini menampilkan berbagai koleksi wayang dari berbagai daerah seperti wayang gagrag Banyumas tempo dulu dan sekarang, wayang gagrag Yogyakarta, wayang krucil, wayang prajuritan, wayang kidang kencana, wayang golek purwa, wayang golek menak, wayang suluh, hingga wayang beber.

Namun bukan hanya wayang, Museum Wayang Sendang Mas di Banyumas juga menampilkan koleksi sejumlah alat bantu pertunjukkan wayang seperti blencong, gamelan, calung hingga pakeliran atau layar.

Beberapa wayang kulit koleksi Museum Wayang di Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri. Foto diambil Kamis (20/1/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Museum Wayang Indonesia merupakan satu dari dua museum wayang yang ada di Jawa Tengah. Museum ini terletak di Jalan Raya Wuryantoro, Ngebel, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.

Advertisement

Museum Wayang Indonesia didirikan pada tahun 2004 silam oleh Bupati Wonogiri, Begug Poernomosidi, dan diresmikan oleh Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri.

Salah satu museum wayang di Jawa Tengah yang berada di Wonogiri ini dikelola oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri. Museum ini menyimpan koleksi sekitar 200 jeni wayang yang terdiri dari wayang kulit purwa, wayang golek, wayang bali, wayang klitik, wayang suket, wayang beber, topeng hingga bakalan wayang.

Baca juga: Warga Sragen Simpan Wayang Berusia 100 Tahun, Disebut Ada Penunggunya

Selain wayang, museum ini juga menyimpan koleksi lukisan Semar terkecil berukuran 3×3 cm hasil karya Ki Djoko Sutedjo yang mendapatkan penghargaan Museum Rekor Indonesia atau MURI pada 1998 silam.

Selain itu, museum wayang di Jawa Tengah yang ada di Wonogiri ini juga menyimpan koleksi wayang bersejarah berupa wayang Semar yang dibuat pada tahun 1716. Wayang Semar ini konon juga dipakai untuk pengruwatan leluhur Ki Warsino Guno Sukasno pada masa Keraton Kartasura.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif