Jateng
Jumat, 24 Juni 2022 - 08:00 WIB

Tak Sedikit, Ternyata Segini Jumlah Desa Mandiri Energi di Jateng

Wahyu Prakoso  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ngateman, 36 menyalakan kompor dengan sumber energi biogas di rumahnya di Dukuh Jetak RT 004 RW 003 Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Boyolali, Senin (20/6/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng mendorong masyarakat menggunakan energi terbarukan melalui desa mandiri energi (DME). Di Jateng ada sekitar 2.300 desa yang sudah mandiri energi dari total 8.000-an desa di Jateng.

Demikian yang disampaikan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemprov Jateng, Sujarwanto, kepada Tim Ekspedisi Energi 2022 Solopos Media Group (SMG) ketika ditemui di kantornya, Semarang, Selasa (21/6/2022) siang.

Advertisement

“Kami mendorong terus supaya DME berkembang dan DME mapan. Kami ingin mencapai pembangunan rendah karbon dan menekan energi karbon sebesar-besarnya,” kata dia.

Kegiatan Ekspedisi Energi 2022 digelar SMG selama empat hari mulai Senin (20/6/2022) dan didukung PT Adaro Energy Indonesia Tbk, SUN Energy, PT SHA Solo, Pertamina Patra Niaga, PT Geo Dipa Energi, Hyundai, PT Pertamina EP Asset 4 Poleng Field, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), Pembangkitan Jawa Bali (PJB), SKK Migas Jabanusa, dan Dinas ESDM Jawa Tengah.

Advertisement

Kegiatan Ekspedisi Energi 2022 digelar SMG selama empat hari mulai Senin (20/6/2022) dan didukung PT Adaro Energy Indonesia Tbk, SUN Energy, PT SHA Solo, Pertamina Patra Niaga, PT Geo Dipa Energi, Hyundai, PT Pertamina EP Asset 4 Poleng Field, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), Pembangkitan Jawa Bali (PJB), SKK Migas Jabanusa, dan Dinas ESDM Jawa Tengah.

Baca Juga: Eksplorasi Inovasi Energi 2022

Salah satu desa yang telah memanfaatkan limbah ternak dan limbah industri tahu menjadi biogas merupakan Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Boyolali. Sekitar 200 keluarga telah memanfaatkan biogas tanpa membeli kayu bakar dan gas elpiji untuk kebutuhan dapur.

Advertisement

Adapun Desa Urutsewu memiliki sekitar 2.300 keluarga yang terdiri dari sekitar 6.000 jiwa penduduk. Mayoritas peternak telah memanfaatkan biogas namun Pemerintah Desa Urutsewu terus mendorong warga selain peternak ikut memanfaatkan biogas.

Baca Juga: KIT Batang Fase I Sold Out, Pabrik-Pabrik Mulai Beroperasi 2024

“Kami anggarkan sekitar Rp30 juta dengan dana desa 2022 untuk pelatihan serta bantuan digester portabel. Digester dari drum plastik 200 liter sebagai instalasi untuk pengolahan limbah rumah tangga menjadi biogas,” kata dia.

Advertisement

Menurut dia, desanya bakal menyasar warga kalangan pelaku UMKM khususnya bidang kuliner. Pelaku UMKM tersebut memiliki limbah sayuran atau limbah dari bahan pangan yang bisa dimanfaatkan untuk biogas.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif