SOLOPOS.COM - Kondisi talut di lahan milik Rusnadi yang longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Banyubiru, Kabupaten Semarang. Talut mengalami longsor, Kamis (11/5/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANGHujan deras yang mengguyur Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang dan sekitarnya mengakibatkan talut di lahan milik Rusnadi mengalami longsor.

Longsoran itu hanya berjarak beberapa meter dari rumah Rusnadi sehingga membuatnya takut. Guna mencegah adanya longsoran susulan, Rusnadi dan keluarga terpaksa harus mengungsi di rumah saudaranya.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Rusnadi menyebut longsor terjadi setelah wilayah Desa Wirogomo diguyur hujan lebat pada Kamis (11/5/2023) sekitar pukul 14.00. Sebelumnya, ditemukan retakan di talut depan rumahnya itu.

“Retaknya baru-baru ini. Hujan sepekan ini,” ungkap Rusnadi kepada Solopos.com, Jumat (12/5/2023).

Mengetahui adanya retakan itu, Rusnadi berniat memperbaikinya. Namun talut sudah longsor terlebih dahulu.

“Sudah saya belikan pasir itu. Mau saya tambal,” akunya.

Saat kejadian, kata Rusnadi, rumah dalam keadaan sepi. Jalan di bawah talut kawasan rumahnya juga tidak ada yang melintas sehingga tidak ada korban jiwa. Dirinya juga sudah menduga retakan tersebut akan longsor.

“Saya sudah feeling, kalau hujan akan longsor,” katanya.

Saat ini Rusnadi masih mengungsi ke rumah saudaranya karena khawatir longsor kembali terjadi dan mencegah adanya korban jiwa. Dia juga meminta agar ada bantuan dari pemerintah kabupaten.

Kepala Desa (Kades) Wirogomo, Suwignyo, menambahkan longsoran talut milik Rusnadi juga sempat menutup akses utama jalan tiga desa, yaitu Desa Wirogomo, Sepakung, dan Banyubiru.

Pascakejadian, pihaknya mengerahkan warga untuk gotong royong membersihkan longsoran di jalan.

“Kami langsung mengarahkan masyarakat untuk melaksanakan pembersihan jalan karena pas terjadi longsor menutup akses jalan,” terang Kades.

Saat pembersihan ditemukan banyak material berupa batu berukuran besar. Hal itu membuat pihak desa juga meminta bantuan berupa pengiriman alat berat dari BPBD.

Diakuinya longsoran setinggi 10 meter dan lebar 30 meter itu sangat membahayakan. Terlebih di depan rumah Rusnadi sudah terlihat retakan. Selain itu di bawah talut juga terdapat rumah warga.

“Kalau di bawah ini ada sekitar 15-19 jiwa. Ada empat Kepala Keluarga (KK). Di sini yang mengkhawatirkan justru yang ada di bawah karena bawah ini juga ada talut penyangga jalan,” kata Kades.

Lantaran hal itu, pihaknya langsung berupaya membersihkan material longsor, Jumat (12/5/2023). Sebab, jika kembali ada longsoran rumah yang di bawah akan terdampak cukup parah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya