SOLOPOS.COM - Tujuh pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan seorang meninggal dunia di Tembalang, Semarang. (Solopos.com/Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG — Satreskrim Polrestabes Semarang menangkap tujuh pelaku pengeroyokan di depan Puskesmas Rowosari, Tembalang, Semarang, Minggu (23/7/2023). Dalam kasus ini satu orang dinyatakan meninggal dunia.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar, mengatakan total pelaku dalam kasus ini mencapai 13 orang. Sementara, polisi baru menangkap tujuh orang. Sisanya (enam orang), masih dalam pencarian.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Ketujuh pelaku yang sudah ditangkap, masing-masing bernama Abdul Muis alias Boces, 23; Nicko Jaisy Maisa alias Bagas, 24; Luluk Arfian alias Rovan, 19; Andre William, 20; Muhammad Abdul Aziz, 22; Saiq Fazal alias Bongo, 27, dan Ahmad Satrio, 19.

“Sementara Suryo, Edwin alias Acong, Dodi Setiawan, Agung Mulyo, Nicholas, dan Yoga alias Bebek, masih berstatus dalam daftar pencarian orang (DPO),” ujar Kombes Pol. Irwan kepada wartawan, Rabu (26/7/2023).

Kombes Pol. Irwan menjelaskan kasus pengeroyokan ini bermula dari kesalahpahaman antara para pelaku dengan saksi atau salah satu rekan korban. Namun, nahas justru korban yang menjadi sasaran kebrutalan para pelaku yang jumlahnya belasan tersebut.

“Korban sedang bersama teman-temannya di Taman Meteseh. Tidak berselang lama, pelaku yang berjumlah 13 orang ini mencari salah satu saksi atas nama Ayub. Kemudian terjadi adu mulut dan dilanjutkan dengan penganiayaan,” jelas Kombes Pol. Irwan.

Salah satu pelaku bernama Andre. Ia mengatakan permasalahan sebetulnya bermula saat pelaku lain bernama Saiq membuat status di WhatsApp (WA).

Andre kesal lantaran merasa statusnya ditujukan untuk dia. Ia kemudian mengkonfrontasi Saiq dan bertanya tentang maksud dari statusnya itu.

“Saya kan enggak pernah main, Si Saiq buat status begitu soal temen yang udah enggak mau main lagi, saya kan tersinggung sama Saiq. Karena saya enggak percaya, Saiq ngajak ke Taman Meteseh mencari Ayub. Said bilang, status itu buat Ayub bukan buat saya, terus kita ke Taman Meteseh buat ketemu Ayub,” kata Andre.

Kemudian Andre bersama Saiq dan sebelas orang lainnya pergi ke Taman Meteseh untuk menemui Ayub. Tapi, Ayub sudah pulang. Mereka justru bertemu korban dan 1 orang lainnya.

“Kami ke sana tapi Ayubnya enggak ada. Cuma ada Eko, Eko malah menantang teman saya, namanya Acong [yang menusuk korban]. Eko malah nantang terus. Kamu berkelahi saja sama saya. Akhirnya diladenin sama Acong. Saya juga enggak tahu kalau Acong bawa pisau,” lanjutnya.

Tak hanya ditusuk berkali-kali, para pelaku juga memukuli dan menendangi korban. Korban meninggal dengan 14 luka tusukan, korban juga sempat dilarikan ke RS Wongsonegoro tapi nyawanya tidak tertolong.

Atas kejahatannya itu, para pelaku terancam Pasal 170 KUHP tentang Kekerasan Terhadap Orang yang Menyebabkan Korban Jiwa. Para pelaku terancam hukuman 12 tahun penjara.

Sebagaimana diketahui, satu orang meninggal dunia dalam kasus pengeroyokan di depan Puskesmas Rowosari, Tembalang, Semarang, Minggu (23/7/2023). Korban bernama Eko Ahmat Ariyadi, 27, warga Sendangmulyo, Tembalang.

Korban meninggal dunia dengan sejumlah luka dari hantaman benda tumpul maupun senjata tajam. Jasad korban langsung dilarikan ke RSUD KRMT Wongsonegoro untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya