SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengecekan suhu badan di Star Hotel Semarang. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Kewajiban rapid test antigen bagi wisatawan atau pemudik yang berkunjung ke Jawa Tengah (Jateng) pada masa libur Natal dan Tahun Baru berimbas pada industri perhotelan di Kota Semarang.

Sejumlah pengusaha hotel di Kota Semarang mengaku kesulitan mendapatkan tamu karena kebijakan tersebut. Padahal, momen libur Natal dan Tahun Baru atau liburan akhir tahun biasanya menjadi puncak bagi hotel meraup banyak pelanggan.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

“Tapi, ini kondisinya beda. Banyak tamu yang akhirnya membatalkan reservasi setelah kami minta menyertakan hasil rapid test antigen,” ujar Sekretaris DPD Indonesia Hotel General Manager (IHGM) Jateng, Heri Kristanto, kepada Solopos.com, Senin (21/12/2020).

Dengan banyaknya tamu yang membatalkan pemesanan hotel, Heri pun memprediksi liburan akhir tahun kali ini banyak hotel di Semarang yang tak mampu memenuhi target okupansi.

“Saya rasa prediksinya [okupansi] di bawah 15%. Apalagi kan enggak boleh menyelenggarakan pesta pergantian tahun,” tuturnya.

Ini Jadwal & Lokasi Rapid Test Antigen Massal di Jateng pada Momen Libur Ntaru

Heri pun berharap pemerintah daerah melonggar kebijakan terkait rapid test antigen bagi tamu hotel. Dia mengatakan kebanyakan hotel di Semarang sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat, mulai dari pemeriksaan suhu, physical distancing, hingga pemakaian masker.

“Hotel di Semarang kan kebanyakan juga sudah mengantongi sertifikat CHSE [cleanliness, health, safety, and environment sustainability]. Kenapa ditambah rapid test antigen. Iya kalau tamunya dari daerah asal sudah melengkapi, kalau yang enggak tentunya kan akan membatalkan pemesanan,” tutur Heri.

Tower Internet Pemkab Klaten Ambruk, 2 Motor Ringsek

Hanya Pasrah

General Manager Hotel Grand Candi, Julia S.K.B menilai kebijakan yang mewajibkan wisatawan atau pemudik yang datang ke Jateng untuk menjalani rapid test antigen akan berimbas pada tingkat hunian tamu di hotelnya.

“Jelas sangat berdampak. Biasanya kalau libur akhir tahun, okupansi kita bisa 100% atau minimal 80%, tapi ini saya enggak berani berharap. 50% pun kayaknya enggak sampai,” ujar Julia.

Tegas! Gelar Panggung Hiburan di Klaten saat Liburan Akhir Tahun Akan Dipidana

Kendati demikian, Julia tetap akan menerapkan kebijakan hasil rapid test antigen kepada para tamu yang akan menginap di hotelnya. Terutama tamu yang berasal dari luar Jateng.

“La peraturannya seperti itu mau bagaimana lagi? Saya enggak mau ambil risiko nanti dioperasi [razia]. Kalau tamu akhirnya cancel, ya sudah mau bagaimana lagi,” ujar Julia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya