SOLOPOS.COM - ilustrasi petir (google img)
Solopos.com, TEGAL — Sebanyak tiga petani di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (Jateng), meninggal dunia setelah tersambar petir saat tengah menanam padi di sawah. Selain tiga orang yang meninggal dunia, satu petani lainnya dilaporkan pingsan akibat peristiwa itu.
Peristiwa tiga petani yang meninggal dunia tersambar petir itu terjadi di dua lokasi. Dua korban meninggal terjadi di Desa Gumalar, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Sedangkan satu korban lainnya meninggal dan pingsan terjadi di Desa Kreman, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal.
Kapolsek Adiwerna Tegal, AKP Saeful Azis, membenarkan dua dari tiga petani yang meninggal tersambar petir berasal dari wilayahnya. Mereka bernama Raminah, 60, dan Serah, 73, warga Desa Lumingser. Keduanya meninggal dunia saat tengah menanam padi di sawah.
Awalnya, keduanya bersama petani yang lain tengah menanam padi di sawah. Tidak lama berselang, turun hujan dengan lebat.
“Di saat yang lain berteduh, kedua petani itu masih meneruskan pekerjaan. Tiba-tiba, petir menyambar keduanya,” kata Kapolsek Adiwerna dikutip dari Murianews.com, Senin (19/12/2022).
Baca juga: Masuki Kandang Banteng, Sukarelawan Anies Baswedan Kian Tertantang
Tak lama berselang, kata Kapolsek, rekan-rekannya kemudian mengecek kondisi korban dan diketahui keduanya sudah tidak bergerak. Belakangan diketahui keduanya telah meninggal dunia setelah dilakukan pemeriksaan petugas Puskesmas setempat.
Selain peristiwa di Adiwerna, kejadian petani tersambar petir juga terjadi di Dukuh Wanangopa, Desa Kreman, Kecamatan Warureja, dengan korban meninggal dunia adalah Dasem, 55. Korban diketahui tersambar petir sekitar pukul 14.00 WIB saat perjalanan pulang bersama 12 buruh tani lainnya.
Tiba-tiba, ditengah hujan yang cukup lebat petir menyambar sehingga mengakibatkan para buruh tani itu sebagian terjatuh ke parit. Akibat kejadian itu, Dasem meninggal di lokasi kejadian, sedangkan rekannya, Wakem, tidak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.