SOLOPOS.COM - Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, saat menerima alokasi insentif untuk penanganan stunting oleh Wapres Ma'ruf Amin di Istana Wapres, Jumat (6/10/2023). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng).

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mendapatkan hadiah insentif fiskal Rp5,97 miliar untuk penanganan stunting. Dana itu juga sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada Pemprov Jateng dalam kinerja menurunkan angka stunting di wilayahnya.

Penghargaan itu diberikan Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, didampingi Menteri Keuangan, Sri Mulyani, kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana, di Istana Wakil Presiden, Jumat (6/10/2023).

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Wapres Ma’ruf Amin mengucapkan selamat kepada seluruh daerah yang menerima penghargaan itu. Penghargaan itu harus menjadi pemacu dalam menurunkan angka stunting di wilayahnya.

“Saya berharap insentif dan penghargaan ini, bukan semata tujuan akhir daripada Saudara-saudara dalam bekerja, melainkan menjadi pemicu untuk berkontribusi lebih besar lagi,” pesan Wapres dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com dari Pemprov Jateng, Jumat malam.

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting Indonesia di tahun 2022 sebesar 21,6%. Angka ini turun signifikan dari tahun 2018 yang berada di angka 30,8%.

“Capaian ini adalah hasil kerja bersama yang tentu kita syukuri. Namun saya minta, kita tidak boleh berpuas diri karena masih ada target yang harus kita kejar, yaitu prevalensi stunting 14% di tahun 2024,” kata Wapres.

Untuk mencapai target prevalensi 14%, lanjutnya, tantangannya tidaklah ringan. Terlebih, tahun depan adalah tahun politik. Maka, pekerjaan rumah hari ini adalah memastikan bagaimana pergantian tampuk kepemimpinan di pusat dan di daerah tetap mengakomodasi percepatan penurunan stunting, sebagai prioritas pembangunan.

Menurut Wapres, pelajaran dari pelaksanaan program penurunan stunting selama empat tahun terakhir, menunjukkan bahwa komitmen politik yang tinggi dari para pemimpin di pusat dan di daerah.

Komitmen politik, kata Wapres, akan membantu memastikan adanya mobilisasi sumber daya yang diperlukan, juga mendorong perbaikan koordinasi di lapangan, dan implementasi pelaksanaan program, agar lebih tepat sasaran.

“Oleh karena itu, saya minta kepada Saudara-saudara penjabat gubernur, bupati/ wali kota, serta seluruh organisasi perangkat daerah [OPD], untuk betul-betul mengawal pelaksanaan program tahun depan. Sekaligus memastikan penurunan stunting tetap menjadi program prioritas, pada saat transisi pemerintahan nanti,” kata Wapres.

Angka Stunting di Jateng

Sementara itu, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes), angka stunting di Jawa Tengah masih tergolong tinggi, yakni 20,8 persen atau mengalami penurunan sekitar 0,1 persen dibandingkan tahun 2021 lalu.

Hal itu membuat Jateng menjadi provinsi dengan angka stunting tertinggi di Pulau Jawa. Sementara itu provinsi di Pulau Jawa dengan angka stunting terendah ditempati DKI Jakarta dengan 14,8 persen atau turun 2 persen dibandingkan tahun 2021.

Kemudian disusul DI Yogyakarta dengan angka stunting pada 2022 mencapai 16,4 persen dari sebelumnya 17,3 persen, Jawa Timur (Jatim) dengan 19,2 persen atau turun dari sebelumnya 23,5 persen. Kemudian Banten dengan 20 persen, atau turun dari sebelumnya 24,5 persen, dan Jawa Barat (Jabar) yang di angka 20,2 persen atau turun dari sebelumnya 24,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya