SOLOPOS.COM - Tangkapan layar pengendara sepeda motor yang kesulitan saat melintas di tanjakan Sikarim, yang menjadi jalur alternatif menuju kawasan wisata Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng). (X - pendakilawas)

Solopos.com, WONOSOBO – Tanjakan Sikarim di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng), baru-baru ini kembali menyita perhatian publik setelah viral video sebuah mobil Honda Freed milik wisatawan yang nyaris masuk ke jurang. Lantas, seberbahaya apakah jalur Sikarim yang berisi tanjakan ekstrem dan panjang itu? Berikut ulasannya.

Dataran Tinggi Dieng merupakan salah satu destinasi wisata andalan di Jawa Tengah (Jateng). Kawasan yang kerap dijuluki Negeri Para Dewa itu menyajikan berbagai panorama alam yang menarik dan eksotis.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Oleh karenanya tak heran jika banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke Dieng. Terutama di waktu-waktu tertentu saat digelar event tahunan seperti Dieng Culture Festival (DCF).

Meski demikian, jika berkunjung ke Dieng, wisatawan disarankan untuk tidak melewati jalur Sikarim. Jalur tanjakan Sikarim memang kerap disarankan aplikasi Google Maps sebagai jalur menuju kawasan wisata Dieng.

Dilansir dari berbagai sumber jalur Sikarim dikenal sebagai jalur alternatif menuju Dieng melalui Desa Sembungan, Kejajar. Pintu masuk melalui pertigaan Garung, kemudian Desa Mlandi Sirangkel, hingga tembus wilaayah Dieng.

Kendati demikian, jalur ini tidak direkomendasi bagi wisatawan. Hal ini karena di jalur Sikarim ini terdapat banyak tanjakan ekstrem dan panjang untuk mencapai kawasan wisata Dieng. Bahkan, di jalur itu ada tanjakan yang cukup tinggi dan panjang mencapai 600 meter.

Tentunya, bagi wisatawan yang tidak mengenal atau paham medan, jalur tersebut sangat berbahaya dan tidak direkomendasikan untuk dilalui.

Kendati demikian, banyak wisatawan yang tetap nekat melewati jalur Sikarim. Hal ini tak terlepas dari Google Maps yang kerap mengarahkan wisatawan melintas di jalur Sikarim, terutama yang berasal dari arah Wonosobo.

Pemerintah setempat sebenarnya sudah berulang kali mengimbau kepada wisatawan untuk tidak melalui tanjakan Sikarim untuk ke Dieng. Pemerintah lebih menyarankan wisatawan untuk melewati jalur besar.

Kendati demikian, melintasi jalur besar tentunya akan sedikit lebih lama untuk sampai ke Dieng. Apalagi di hari-hari biasa, di mana kendaraan besar seperti truk dan bus yang diizinkan melintas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya