SOLOPOS.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menjawab pertanyaan wartawan saat kunjungan di Solo, Senin (20/6/2022) malam. (Solopos.com/Ichsan Kholif Rahman)
Solopos.com, SEMARANG — Bos PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengaku keberatan jika harus menggelar pertandingan lanjutan Liga 1 musim 2023/2024 di Stadion Jatidiri, Kota Semarang. Hal itu menyusul sanksi yang diperoleh PSIS Semarang harus menjalani laga tanpa penonton hingga akhir musim.
Yoyok mengaku dengan tanpa kehadiran penonton, manajemen PSIS Semarang pun akan keberatan dalam membayar biaya sewa Stadion Jatidiri yang cukup mahal. Oleh karenanya, ia pun berpikir untuk mencari stadion alternatif bagi PSIS menjalani sisa laga musim ini.
“PSIS saat ini sedang mencari tempat untuk bertanding dengan hukuman tanpa penonton. Beberapa alternatif seperti Magelang [Stadion Moch Soebroto] dan Solo [Stadion Manahan] menjadi opsi karena berat menggelar pertandingan di Jatidiri karena biaya sewa mahal. Namun, kami juga menyadari bahwa Stadion Jatidiri saat ini sudah luar biasa,” ujar Yoyok dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Rabu (13/12/2023).
Kendati demikian, Yoyok mengaku untuk laga terdekat PSIS, yakni menghadapi Madura United, Sabtu (16/12/2023), pihaknya tetap akan menggelar di Stadion Jatidiri. Hal itu dikarenakan jadwal pertandingan yang sudah semakin dekat.
“Untuk pertandingan terdekat lawan Madura United tetap di Jatidiri. Walaupun tanpa penonton, pendapatan negatif, dan ini sudah mepet sehingga kami komitmen untuk laga terdekat tetap di Jatidiri,” lanjutnya.
Sekadar informasi, PSIS Semarang saat ini telah menjalani hukuman ataun sanksi dari PSSI akibat kerusuhan suporter yang terjadi saat laga melawan PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Minggu (3/12/2023). Sanksi itu yakni menggelar laga kandang tanpa penonton.
PSIS Semarang telah mengajukan banding ke Komite Banding PSSI atas sanksi itu. Surat pengajuan banding secra resmi telah diajukan pada Selasa (12/12/2023) kemarin.