Jateng
Senin, 26 Januari 2015 - 09:50 WIB

TARGET PEDAGADAIAN : Jateng Bidik Pembiayaan Logam Mulia Naik 15%

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi transaksi di Pegadaian (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi transaksi di Pegadaian (JIBI/Dok)

Target pegadaian Jateng terus ditingkatkan. PT Pegadaian (Persero) XI Jateng dan DIY menargetkan pertumbuhan pembiayaan emas batangan di wilayah ini meningkat sekitar 15%

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG—PT Pegadaian (Persero) XI Jateng dan DIY menargetkan pertumbuhan pembiayaan emas batangan di wilayah ini meningkat sekitar 15% seiring dengan melonjaknya harga logam mulia dalam belakang terakhir.

Kepala Humas PT Pegadaian Kanwil XI Jateng dan DIY Adi Priyanto mengatakan tren kenaikan harga emas batangan domestik menyesuaikan dengan harga pasar dunia.

Advertisement

Dia mengatakan evaluasi pada tahun sebelumnya, pembiayaan logam mulia terkerek naik 15%. Oleh sebab itu, kondisi harga emas yang terkerek naik memicu konsumen menggadaikan emas ke lembaga gadai berpelat merah ini.

“Kami belum bisa memprediksi secara keseluruhan. Minimal tahun ini targetnya bisa sama dengan tahun kemarin, yakni 15% atau lebih,” papar Adi kepada Bisnis, Kamis (22/1/2015.

Secara bisnis, ujarnya, pegadaian Jateng dan DIY pada 2014 mampu tumbuh 15% untuk gadai dan 25% untuk pembiayaan logam mulia.
Menurutnya, omzet di wilayahnya mencapai Rp10 triliun untuk gadai sedangkan untuk pembiayaan logam mulia omzetnya diangka Rp39 miliar. Sementara penyaluran pembiayaan pada 2014 mencapai Rp2,5 triliun dari total target senilai Rp3,1 triliun.

Advertisement

Pihaknya mengatakan perkembangan bisnis pegadaian di wilayah IX didukung banyaknya outlet pegadaian dengan jumlah 443 outlet, yang tersebar di enam area yakni Semarang, Pati, Purwokerto, Tegal, Solo dan Yogyakarta.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi) Jawa Tengah Bambang Yuwono mengatakan harga emas yang cenderung naik pada belakangan terakhir mengakibatkan penjualan perhiasan emas di wilayah ini lesu.

Menurut Bambang, penurunan penjualan emas perhiasan didominasi pada produk emas dengan kadar emas di bawah 75%. Sementara untuk emas perhiasan dengan kadar emas 75% ke atas, hanya mengalami penurunan sedikit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif