Jateng
Rabu, 9 Juni 2021 - 03:20 WIB

Targetkan 1.000 Tindakan/Hari, Jateng Buka Sentra Vaksinasi

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemprov Jateng mendirikan Sentra Vaksinasi yang menargetkan 1.000 tindakan setiap harinya di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang. (Semarangpos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendirikan Sentra Vaksinasi yang menargetkan 1.000 tindakan setiap harinya. Sentra vaksinasi Pemprov Jateng itu dibuka di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang.

Sentra Vaksinasi ini dimulai Selasa (8/6/2021) hingga Desember mendatang. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan Sentra Vaksinasi Gradhika didirikan sebagai upaya mempercepat vaksinasi Covid-19.

Advertisement

Ia pun berharap percepatan vaksinasi itu bisa membentengi masyarakat di tengah peningkatan kasus Covid-19. “Kita sekarang mau gaspol, jadi setelah kita melihat kondisi apa yang terjadi di beberapa tempat di Jateng,” ujar Ganjar saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Gradhika Bhakti Praja, Senin pagi.

Baca Juga: Jokowi Didesak Lobi Raja Salman Terkait Ibadah Haji 2021

Advertisement

Baca Juga: Jokowi Didesak Lobi Raja Salman Terkait Ibadah Haji 2021

Ganjar mengaku saat ini ada 8 daerah di Jateng yang mengalami lonjakan kasus dan masuk kategori zona merah Covid-19. Kedelapan daerah itu yakni Kudus, Pati, Jepara, Grobogan, Demak, Sragen, Kabupaten Tegal dan Brebes.

Sentra Vaksinasi di Gradhika ditargetkan bisa melakukan vaksinasi kepada 1.000 warga setiap harinya. Prioritas sasaran yang divaksin adalah warga lanjut usia (lansia) berusia 50 tahun ke atas.

Advertisement

Untuk mendapat vaksin di Gradhika, masyarakat dituntut persyaratan yang banyak. Masyarakat yang ingin divaksin cukup membawa KTP Jateng.

Baca Juga: Ingat, Cek Saldo & Tarik Tunai di ATM Link Dikutip Biaya!

Sementara itu, adanya Sentra Vaksinasi Gradhika disambut antusias warga. Sejumlah warga berdatangan di Gedung Gradhika Bhakti Praja untuk mendapat vaksin Covid-19.

Advertisement

“Pelayanannya bagus. Tadi, jelas dari ke sini harus kemana lancar. Tapi, tadi cetak sertifikatnya agak lama. Vaksin ini untuk kekebalan tubuh, tidak ada rasa pusing setelah divaksin,” papar warga Manyaran, Edwin, 56.

Hal serupa diungkapkan Denial, 54, warga Semarang Timur itu. Ia menganggap vaksin berguna untuk tubuhnya. “Tapi kalau sudah divaksin ya tetep harus pakai masker, tidak berkerumun dan tetap 5 M. Kan kita sudah lihat contoh pemimpin kita divaksin,” ungkap Denial.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif