SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengukuran tinggi badan anak untuk mengecek perkembangan pertumbuhan mereka, termasuk soal stunting. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Pelaksana tugas atau Plt Wali kota Semarang, Hevearita G. Rahayu optimistis di 2023 ini angka stunting di Kota Semarang terselesaikan tuntas. Perempuan yang karib disapa Ita ini bahkan menargetkan Kota Semarang akan nol kasus stunting pada tahun 2023 ini atau turun 1.400 kasus.

Menurut Ita, penuntasan masalah stunting merupakan salah satu prioritas pembangunan Kota Semarang tahun 2023, selain penanganan banjir dari hulu ke hilir.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Penanganan stunting tidak difokuskan ketika anak sudah balita, tapi harus dimulai sejak masa kehamilan hingga 1000 hari pertama tumbuh kembang anak,” kata Ita saat pencanangan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dipusatkan di Agrowisata Sodong, Purwosari, Kecamatan Mijen, Senin (23/1/2023).

Plt Wali Kota Semarang pun berpesan, para ibu hamil harus mendapatkan perhatian dan edukasi cukup, sehingga kehamilan berjalan baik dan bayi yang dilahirkan sehat.

“Menu memasak yang mudah dan sehat bisa dengan bahan dasar lokal, tidak harus impor, seperti mi dari wortel atau sorgum bola udang dan lainnya,” lanjutnya.

Penuntasan masalah stunting juga meliputi kemampuan masyarakat dalam menghasilkan sumber makanan sehat sendiri. Maka dari itu, Pemerintah Kota Semarang juga mendorong kegiatan menanam dan pertanian di wilayah perkotaan atau dikenal dengan urban farming.

“Bercocok tanam akan menjadi langkah solutif masalah penghijauan, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan yang saling terkait satu sama lain,” tutur Ita.

Menurut Ita menanam dapat dilakukan di mana saja termasuk lahan kosong atau menggunakan polybag. Pemerintah sendiri sudah menyiapkan gerakan menanam bersama masyarakat 28 Januari mendatang.

“Dengan menanam juga kita bisa mengurangi ketergantungan pasokan bahan makanan dari daerah lain dan menghasilkan bahan makanan kita sendiri,” urai Ita.

Kegiatan Germas ini digelar serentak di 177 kelurahan se-Kota Semarang, sekaligus bersamaan dengan peresmian hasil kegiatan OPD tahun 2022.

Ita menuturkan bahwa Germas serentak ini sekaligus sebagai wujud edukasi masyarakat untuk menjaga kesehatan, pemberdayaan diri dan lingkungan guna mewujudkan ketahanan pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya