SOLOPOS.COM - Tari Zippin Pesisiran khas Demak, dahulu digunakan sebagai media syiar islam (jatengprov.go.id)

Solopos.com, SEMARANG — Salah satu kesenian khas yang ada di Kabupaten Demak, Jateng, yakni tari zippin. Jenis tari ini identitik dengan kesenian islami karena konon tari zippin dipergunakan sebagai media berdakwah dan penyebaran agama Islam di masa dahulu.

Melansir dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Selasa (14/2/2023), tak ada patokan jumlah peserta dalam sebuah kelompok tari. Akan tetapi, terdapat tiga komponen yang melengkapi tari zippin yakni pemain musik, penyanyi, dan juga penari.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Jenis iring-iringan musik dalam tari zippin adalah tabuhan rebana dengan lagu kasidah yang mempunyai makna tertentu.

Diceritakan bahwa tarian ini merupakan perpaduan dari budaya Timur Tengah. Tak heran jika di masa lampau lirik nyanyian untuk mengiringi tari zippin mempunyai syair yang menggunakan bahasa Arab.

Namun seiring berjalannya waktu, syair tari zippin diterjemahkan menggunakan bahasa Indonesia. Bahkan dengan bahasa Jawa agar dapat lebih dipahami oleh masyarakat.

Sedangkan beberapa jenis alat musik rebana yang mengiringi tari zippin adalah kendang genjring, kenthang kenthing, gendhang gendhung, ketiplak, dan kencer.

Di saat sekarang, berbagai jenis instrumen alat musik modern seperti balasik, gambus, biola, bahkan drum, gitar hingga organ atau piano juga menjadi instrumen pendukung sehingga pertunjukan seni ini tampak lebih menarik untuk disaksikan.

Sebagai tarian yang mempunyai ciri khas Islam, busana yang dikenakan dalam setiap pentas pun harus menutupi aurat. Kostum yang dikenakan saat menari zippin adalah baju lengan panjang, celana panjang, kain sarung dengan corak yang cantik, peci bagi penari laki-laki. Sedangkan pakaian islami yang dipakai penari perempuan termasuk kerudung serta asesori kepala.

Adapun tarian pesisir asal Demak ini terbagi menjadi tiga bagian gerakan. Pertama, bagian pembukaan di mana seluruh penari laki-laki dan perempuan masuk ke arena pentas dengan berdiri berjajar ke samping. Kemudian para penari akan memulai dengan gerakan salam dan gerakan menghentakkan kaki ke kanan dan kiri yang disebut gedruk.

Kedua, gerakan tari dilakukan dengan berpasangan. Beberapa jenis gerakan yang dilakukan, yakni gerakan melompat atau yang sering disebut jingkat, gerak penghubung atau besut, gerak takbir, gerak tengos kanan dan kiri, lompat, melambai, cungkil, mendayung dan juga gerak ngepyar.

Ketiga sekaligus penutup, para penari akan melakukan gerakan amit-amit, gerak tebas, dan juga gerakan berpamitan. Terakhir, mereka semua akan keluar dari arena pentas.

Jika Anda penasaran dan ingin menyaksikan jenis kesenian yang satu ini, Anda dapat menjumpainya di berbagai festival seni dan budaya yang diadakan di Demak.

Dikutip dari laman dprd.jatengprov.go.id, sebagai salah satu upaya melestarikan budaya, pagelaran tari zippin dipentaskan setiap Minggu berbarengan dengan jenis kesenian daerah lainnya seperti barongan, dolanan bocah, drama, dan lain sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya