Solopos.com, SEMARANG—Impian Zidan Muhammad Faza, 21, untuk menjadi seorang profesional di bidang pelayaran pupus.
Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang yang duduk di semester VI itu meninggal dunia akibat dianiaya, Senin (6/9/2021) malam.
Nyawa pemuda asal Jl. Diponegoro, Panggang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah diduga terenggut di tangan seniornya, CRB, 22, warga Jebres, Kota Solo. CRB merupakan taruna yang tinggal menunggu diwisuda.
Kasus tersebut masih dalam penanganan aparat Polrestabes Semarang. Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, insiden itu terjadi pada Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Kasus tersebut masih dalam penanganan aparat Polrestabes Semarang. Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, insiden itu terjadi pada Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Insiden bermula saat sepeda motor yang dikendarai korban dan pelaku bersenggolan di Jl. Tegalsari Raya.
Baca Juga: Kejar Herd Immunity Desember 2021, Jateng Butuh 2,5 Juta Dosis Vaksin Per Pekan
Mengetahui korbannya jatuh pingsan, pelaku langsung kabur. Selang beberapa lama pelaku berhasil ditangkap aparat kepolisian di tempat indekosnya.
“Kalau dugaan saat ini, korban meninggal dunia akibat dipukul pelaku,” ujar Donny.
Kendati demikian, Donny mengaku pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan secara menyeluruh terkait penyebab kematian korban.
Untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban, penyidik membutuhkan hasil autopsi korban.
Namun, hingga kini aparat kepolisian masih menunggu persetujuan dari keluarga korban untuk melakukan autopsi.
“Kalau mau tahu secara pasti [penyebab kematian korban] ya harus autopsi. Tapi keluarga korban belum bersedia. Meski demikian, proses hukum tetap berjalan. Dugaannya [korban] meninggal karena dipukul di bagian perut,” ujar Donny.
Baca Juga: PTM di Jateng Sepekan Berjalan, Ini Evaluasi dari Disdikbud Jateng
Berdasarkan laporan sementara atau hasil visum, di tubuh korban memang ditemukan bekas luka berupa memar.
Dari hasil penyelidikan juga diketahui korban mendapat pemukulan sekali dari pelaku.
“Laporannya pemukulan sekali, tapi di hulu hati,” kata Donny.