Jateng
Selasa, 7 September 2021 - 22:02 WIB

Taruna Pelayaran Semarang Meninggal Dunia, Diduga Dianiaya Senior

Imam Yuda Saputra  /  Abu Nadhif  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kampus Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang (pip-semarang.ac.id)

Solopos.com, SEMARANG—Impian  Zidan Muhammad Faza, 21, untuk menjadi seorang profesional di bidang pelayaran pupus.

Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang yang duduk di semester VI itu meninggal dunia akibat dianiaya, Senin (6/9/2021) malam.

Advertisement

Nyawa pemuda asal Jl. Diponegoro, Panggang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah diduga terenggut di tangan seniornya, CRB, 22, warga Jebres, Kota Solo. CRB merupakan taruna yang tinggal menunggu diwisuda.

Senggolan Motor

Kasus  tersebut masih dalam penanganan aparat Polrestabes Semarang. Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, insiden itu terjadi pada Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Advertisement

Senggolan Motor

Kasus  tersebut masih dalam penanganan aparat Polrestabes Semarang. Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, insiden itu terjadi pada Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Insiden bermula saat sepeda motor yang dikendarai korban dan pelaku bersenggolan di Jl. Tegalsari Raya.

Baca Juga: Kejar Herd Immunity Desember 2021, Jateng Butuh 2,5 Juta Dosis Vaksin Per Pekan 

Advertisement

Kabur

Mengetahui korbannya jatuh pingsan, pelaku langsung kabur. Selang beberapa lama pelaku berhasil ditangkap aparat kepolisian di tempat indekosnya.

“Kalau dugaan saat ini, korban meninggal dunia akibat dipukul pelaku,” ujar Donny.

Kendati demikian, Donny mengaku pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan secara menyeluruh terkait penyebab kematian korban.

Advertisement

Butuh Autopsi

Untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban, penyidik membutuhkan hasil autopsi korban.

Namun, hingga kini aparat kepolisian masih menunggu persetujuan dari keluarga korban untuk melakukan autopsi.

“Kalau mau tahu secara pasti [penyebab kematian korban] ya harus autopsi. Tapi keluarga korban belum bersedia. Meski demikian, proses hukum tetap berjalan. Dugaannya [korban] meninggal karena dipukul di bagian perut,” ujar Donny.

Advertisement

Baca Juga: PTM di Jateng Sepekan Berjalan, Ini Evaluasi dari Disdikbud Jateng 

Berdasarkan laporan sementara atau hasil visum, di tubuh korban memang ditemukan bekas luka berupa memar.

Dari hasil penyelidikan juga diketahui korban mendapat pemukulan sekali dari pelaku.

“Laporannya pemukulan sekali, tapi di hulu hati,” kata Donny.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif