SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi alias Hendi (JIBI/Solopos/Antara)

Tata kota Semarang diarahkan didukung kampung-kampung tematik.

Semarangpos.com, SEMARANG – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau akrab disapa Hendi mengajak warga aktif mewujudkan kampung-kampung tematik yang mendukung tata kota Semarang.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Ajakan itu dikemukakan Hendi dalam acara Jalan Sehat dan Dialog Interaktif di Kantor Pemerintah Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) Jumat (4/11/2016).

Saat ini, terang Hendi, Pemkot Semarang sedang menjalankan program kampung tematik. Memlui program itu, kata wali kota, Pemkot ingin mengembangkan potensi lokal.

“Jadi kalau ada wisatawan datang bisa kita promosikan langsung ke kampung-kampung yang ada sesuai potensi masing-masing,” tambahnya.

Lebih jauh, orang nomor satu di Kota Semarang itu menekankan bahwa partisipasi warga dalam pembangunan kampung dapat dimulai dari menata taman di lingkungan rumah, ikut berpartisipasi menjaga keamanan, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Hendi juga meminta warga untuk menjaga dan mempertahankan kondisi infrastruktur yang sudah dibangun. Selain itu ia menyampaikan kepada warga jika melihat infrastruktur yang rusak, harus segera melaporkan kepada lurah atau camat setempat.

“Karena di Tegalsari adalah daerah perbukitan maka saya berpesan untuk tetap waspada terhadap ancaman longsor dan bencana lain. Warga harus peka. Jika melihat retakan maka langsung laporkan ke Pak Lurah atau Pak Camat, apalagi curah hujan saat ini masih tinggi,” ujarnya seperti dikutip Semarangpos.com dari Semarangkota.go.id.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tegalsari, Kartiman, menyampaikan hal yang senada dengan sang wali kota. Ia juga mengemukakan pihaknya bersyukur ancaman banjir tidak pernah menjadi permasalahan di Kelurahan Tegalsari.

Ia mengungkapkan warga Tegalsari aktif dalam pembangunan desa. “Kelurahan ini adem ayem, partisipasi dan gotong royong, dan swadaya masyarakat terus mengalir,” paparnya.

Kartiman menerangkan secara terperinci wilayah yang memiliki luas hingga 88.000 ha ini dihuni oleh 14.091 jiwa yang terbagi dalam 13 RW dan 95 RT. Dirinya juga mensyukuri wilayah Kelurahan Candisari mengalami perkembangan dan kemajuan yang baik dan senantiasa kondusif. Namun, pihaknya meminta adanya pemindahan tempat pembuangan akhir (TPA) karena menurutnya semua warga di Kecamatan Candisari membuang sampahnya ke TPA di Tegalsari yang menyebabkan tercemarnya air dalam jangka waktu yang lama.

Dalam dialog wali kota dengan warga, Sugeng salah seorang warga RW 011, melontarkan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) karena RW 011 telah menerima bantuan untuk kesejahteraan warga berbentuk sumur artesis senilai Rp300 juta.

Ia melaporkan bahwa sebanyak 142 anggota panitia pembuatan sumur artesis telah melakukan kewajibannya dengan baik. Namun ia menyayangkan di tempat tinggalnya masih ada masalah kekurangan air sehingga pihaknya berharap Pemkot dapat menambah satu lagi sumur artesis.

Mendengar permohonan Sugeng, Hendi berjanji akan membuat anggaran dana terkait sumur pada 2017 mendatang. Wali kota akan meminta jajarannya untuk melakukan survei terlebih dahulu karena lokasi yang akan dijadikan sumur harus milik negara. “Kalau masih menjadi milik warga maka mohon kirim surat ke Pemkot agar dihibahkan,” tandasnya. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya