Jateng
Kamis, 15 Juni 2017 - 23:50 WIB

TAWURAN DEMAK : Gara-Gara Remaja Dikeroyok, 2 Kampung Nyaris Berkelahi Massal

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perkelahian (JIBI/Solopos/Dok.)

Tawuran antardesa di Demak nyaris pecah setelah seorang remaja dikeroyok dua remaja lainnya.

Semarangpos.com, DEMAK — Pertikaian para remaja saat mendaftar sekolah nyaris memicu tawuran antarkampung di Demak, Jawa Tengah (Jateng). Sebelum konflik meluas menjadi perkelahian massal antarkampung, para remaja yang sempat saling pukul pun dipertemukan sambil disaksikan tokoh masyarakat dari masing-masing kampung.

Advertisement

Peristiwa itu bermula saat Fajar Nur Rifqi, 15, warga RT 005/RW 001, Dukuh Logantung, Desa Sokokidul, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Jateng hendak mendaftar ke SMAN 1 Dempet. Begitu memarkirkan kendaraan, ia diadang Komari , 15, dan Rifqi Ridiasmara, 16, keduanya warga Desa Kedungori, Kecamatan Dempet, Demak.

“Dua pelaku ini bilang jika korban katanya menantang warga Kedungori. Pelaku kemudian juga langsung memukul korban hingga mengakibatkan korban menderita luka robek di kepala bagian belakang sebelah kanan,” ujar Kabag Ops Polres Demak, Kompol Sutomo, sebagaimana dikutip laman aneka berita Okezone.com, Kamis (15/6/2017).

Kabar pengeroyokan di area sekolah itu pun dengan cepat menyebar hingga terdengar polisi. Tak ingin konflik antarwarga itu semakin runyam, tokoh-tokoh antardesa diminta bertemu untuk menyelesaikan masalah para remaja yang terlibat perkelahian itu.

Advertisement

Pertemuan disepakati digelar di rumah Kades Kedungori, Sular, Rabu malam, seusai salat Tarawih. Dalam pertemuan itu, selain mempertemukan para remaja bertikai beserta keluarga mereka, juga dihadirkan masing-masing kades. Sebagai penengah, Bhabinkamtibmas Desa Kedungori, Brigadir Sumarto, turut hadir di lokasi.

“Para remaja yang siangnya terlibat konflik langsung dihadirkan bersama keluarga masing-masing. Para pelaku mengaku bersalah dan meminta maaf kepada korban dan keluarganya. Kemudian korban dengan ikhlas memaafkan para pelaku,” jelasnya.

Menurutnya, kedua belah pihak bersepakat damai dan tidak mempermasalahkan lebih lanjut kejadian tersebut. “Mereka juga tidak akan saling menuntut baik materiil atau lainnya. Kedua belah pihak bersepakat setelah kejadian ini tidak akan mempermasalahkan kembali dan tidak ada unsur dendam di kemudian hari,” pungkasnya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif