Jateng
Selasa, 11 April 2023 - 10:47 WIB

Tebing 30 Meter Longsor, Jalur Alternatif Ungaran Barat-Gunungpati Terputus

Hawin Alaina  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga saat membersihkan jalan dari material longsor di Dusun Mruten Wetan, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Senin (10/4/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANGHujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang mengakibatkan tebing setinggi 30 meter longsor di Jalan Zambrud, Dusun Mruten Wetan, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Material longsoran yang menimpa jalan raya membuat jalan penghubung antara kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang terputus, Senin (10/4/2023) sore.

Advertisement

Jalan yang tertutup longsor tersebut merupakan jalan alternatif penghubung Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang dan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

Kepala Dusun Mrunten Wetan, Yuni mardiyanto, mengatakan pada Senin (10/4/2023) siang hingga sore terjadi hujan lebat dan angin kencang sehingga tebing tersebut longsor.

Advertisement

Kepala Dusun Mrunten Wetan, Yuni mardiyanto, mengatakan pada Senin (10/4/2023) siang hingga sore terjadi hujan lebat dan angin kencang sehingga tebing tersebut longsor.

“Ini merupakan jalur ruas kabupaten, penghubung antardusun dan antardesa. Sekaligus menjadi alternatif warga yang ingin ke Kecamatan Gunungpati,” kata Yuni, Senin (10/4/2023).

Sebelumnya, di area tersebut juga sempat terjadi tiga kali longsor. Namun kejadian tanah longsor saat ini tergolong paling besar dan paling parah.

Advertisement

Material longsor yang terdapat pohon bambu juga menyangkut kabel listrik yang mengakibatkan aliran listrik di Desa Kalisidi terputus sementara.

“Aliran perairan sawah dan aliran air bersih untuk warga juga terhambat akibat longsor ini,” ujarnya.

Satgas PB BPBD Kabupaten Semarang, Budi Priyono, mengungkapkan dalam proses evakuasi longsor dibantu dengan ekskavator sehingga proses evakuasi dapat cepat diselesaikan.

Advertisement

“Ini tadi pemotongan pohon bambu yang melintang dibantu warga juga sukarelawan. Kemudian nanti juga dilakukan penyemprotan jalan,” kata Budi.

Saat melakukan evakuasi tanah yang longsor ini sempat mengalami kesulitan karena akses jalan yang cukup jauh serta di dekat lokasi banyak ditemukan sumber mata air dan area persawahan warga.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif