SOLOPOS.COM - Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid (kedua dari kiri). (Instagram @mas_aaf13)

Solopos.com, PEKALONGAN — Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, membantah dengan keras anggapan yang menyatakan dirinya intoleran karena menolak permohonan Takmir Masjid Al-Hikmah Podosugih yang ingin menggunakan Lapangan Mataram untuk menggelar Salat Idulfitri 1441 Hijriah atau Salat Id pada 21 April 2023 nanti.

Wali kota yang karib disapa Aaf itu mengaku dirinya tidak pernah melarang warga untuk merayakan Idulfitri atau menggelar Salat Id pada 21 April 2023. Oleh karenanya, ia sangat kecewa dengan isu yang berkembang saat ini hingga memberikan label radikal dan intoleran kepada dirinya.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Saya enggak pernah melarang umat Islam yang ingin merayakan Lebaran pada 21 April. Jangankan di lapangan, pakai ruas jalan untuk menggelar Salat Id pun saya izinkan. Cuma jangan di Lapangan Mataram,” tegas Wali Kota Pekalongan kepada Solopos.com, Kamis (13/4/2023).

Aaf membenarkan jika dirinya memang menolak permohonan Takmir Masjid Al-Hikmah Podosugih yang akan menggunakan Lapangan Mataram untuk Salat Id pada 21 April 2023. Hal itu dikarenakan Lapangan Mataram selama ini menjadi ikon pusat kegiatan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan.

Praktis, dengan digelarnya Salat Id di Lapangan Mataram akan memunculkan image atau pendapat masyarakat jika kegiatan itu digelar oleh pemerintah, dalam hal ini Pemkot Pekalongan. Padahal, hingga kini pemerintah belum menetapkan pelaksanaan Salat Idulfitri 1 Syawal 1441 Hijriah.

“Pemkot Pekalongan itu kan kepanjangan tangan dari pemerintah. Jadi, kami ya harus mengikuti keputusan pemerintah. Makanya, untuk menggelar Salat Id, kami juga harus sama dengan pemerintah. Oleh karenanya, untuk Lapangan Mataram tidak diizinkan digunakan untuk Salat Id sebelum ada keputusan dari pemerintah,” jelasnya.

Aaf pun mengaku siap memfasilitasi umat Islam yang ingin menggelar Salat Id pada 21 April 2023 atau pelaksanaan yang berbeda dengan keputusan pemerintah. Selama pelaksanaan itu tidak digelar di Lapangan Mataram, yang terletak di dekat kompleks Kantor Pemkot Pekalongan.

“Silakan mau salat Id di mana saja. Mau salat di GOR, di lapangan, bahkan di jalan raya, kami siap memfasilitasi. Asalkan, jangan di Lapangan Mataram karena itu pusat kegiatan pemerintah. Semoga saja Lebaran tahun ini bisa sama [antara keputusan pemerintah dengan organisasi lain]. Kalau bisa sama-sama kan bisa digelar bebarengan di Lapangan Mataram,” harap Wali Kota Pekalongan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya