SOLOPOS.COM - Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Dr H Nizar Ali M.Ag. (Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang bertekad menjadi salah satu perguruan tinggi yang masuk jajaran World Class University pada tahun 2029 nanti. Demi mewujudkan target tersebut, UIN Walisongo pun akan melakukan sederet transformasi, mulai dari metode pembelajaran hingga kualitas staf pengajar atau dosen.

Hal tersebut disampaikan Rektor UIN Walisongo, Prof Dr H Nizar Ali M.Ag., saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Transformasi Branding Universitas Membangun Citra Positif melalui Jejaring Media di Hotel Atria Magelang, Selasa-Rabu (28-29/5/2024).

Promosi Kisah Penjual Kue Bisa Bantu Ekonomi Keluarga Berkat Holding Ultra Mikro BRI

Nizar mengatakan UIN Walisongo Semarang memiliki kemampuan untuk bersaing ke level internasional jika semua komponen kampus berbenah, termasuk meningkatkan kualitas para dosen dan metode pembelajaran.

“Pasca-2029 nanti kita harus mulai berpikir go international. Indikator untuk itu tentunya dengan menempatkan dosen asing [luar negeri] yang mengajar di tempat kita, mahasiswa asing yang belajar di tempat kita,” ujar Nizar.

Tak hanya dari segi pengajar, UIN Walisongo juga harus melakukan peningkatan dalam capaian akademik untuk menggapai target world class university atau bersaing di tingkat internasional. Capaian akademik itu salah satunya ditunjukkan dengan jurnal-jurnal internasional yang dihasilkan dari kampus itu.

“Saat ini kami sudah ada dua jurnal yang sudah terindek Scopus. Salah satunya di bidang sosio humaniora, yang bahkan kerap menjadi referensi sejumlah perguruan tinggi di Tanah Air,” imbuh Nizar.

Nizar menambahkan dengan menembus level internasional, UIN Walisongo Semarang pun bisa memenuhi target yang dicanangkan Kementerian Agama (Kemenag). Sesuai roadmap dari Kemenag, setiap perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) di Indonesia dituntut untuk meningkatkan daya saing, baik di level regional maupun global.

“Artinya kita harus mulai bergerak maju untuk menuju level dunia. Tidak perlu muluk-muluk, tapi setidaknya kita bisa sejajar dengan kampus Islam lainnya yang berada di negara tetangga [ASEAN],” imbuh Prof Nizar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya