Jateng
Jumat, 13 Desember 2019 - 17:50 WIB

Temanggung Kini Punya 3 Kampung Siaga Bencana

Newswire  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Temanggung Harry Agung Prabowo mengalungkan syal dalam peresmian Kampung Siaga Bencana Bramasta di Desa Karangwuni, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2019). (Antara-Heru Suyitno)

Solopos.com, TEMANGGUNG — Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2019), meresmikan Kampung Siaga Bencana (KSB) Bramasta di Desa Karangwuni, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pembentukan kampung siaga bencana (KSB) itu untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar lebih siap siaga menghadapi kerawanan, kerentanan, dan risiko bencana.

Kepala Bidang Asisitensi Dinas Sosial Temanggung Umi Lestari Nurjanah mengatakan peresmian KSB Bramasta ini bersamaan apel kesiapsiagaan bencana Kabupaten Temanggung di Desa Karangwuni. Desa Karangwuni ini hampir setiap tahun selalu mengalami longsor, terutama di Dusun Pucung, Kedawung 1 dan Kedawung 2.

Advertisement

“Pembentukan KSB ini sebagai tindak lanjut Desa Siaga Bencana yang sudah dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] Kabupaten Temanggung,” katanya.

Ia mengatakan KSB ini dengan maksud mitigasi bencana, kesiapsiagaan masyarakat, mereka harus sepakat untuk selamat dan juga melatih keterampilan pengurus KSB. “Mereka relawan baru, ketika ada bencana dalam hitungan menit sudah harus di lokasi bencana, perlu kecepatan dan tanggap bencana,” katanya.

Ia menyebutkan dengan diresmikannya KSB Bramasta di Desa Karangwuni ini, Kabupten Temanggung sudah ada tiga KSB. Sebelumnya Temanggung membentuk KSB Pasopati pada 2016 di Tretep.

Advertisement

“Mereka selain melakukan penanggulangan bencana di internal Kecamatan Tretep juga keluar Kabupaten Temanggung,” katanya.

Kemudian, dibentuk KSB Cakra di Desa Mranggen Kidul, Kecamatan Bansari. “Harapan ke depan, kita punya sukarelawan bencana di daerah-daerah rawan bencana di Kabupaten Temanggung, bencana longsor karena kondisi geografis,” katanya.

Ia menyampaikan Desa Karangwuni merupakan salah satunya, dengan KSB ini untuk percepatan penanganan ketika terjadi bencana. “Dalam hitungan menit sudah ada sukarelawan kami di lapangan. Masyarakat harus tahu persis ketika ada bencana mereka harus berbuat apa, relawan harus tahu koordinasi ke mana,” katanya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif