Jateng
Rabu, 14 Desember 2022 - 16:34 WIB

Temuan Kasus TBC di Jateng Baru Capai 56,6%, Dinkes Ungkap Kendala

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyakit TBC. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Temuan kasus baru tuberkulosis (TBC) di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sepanjang tahun 2022 ini tergolong cukup tinggi, yakni 46.999 kasus. Kendati demikian, jumlah temuan kasus baru itu diklaim masih belum memenuhi target yang telah dicanangkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng atau baru sekitar 56,6 dari target yang ditetapkan.

“Target [temuan] kasus TBC Jateng 2022 mencapai 82.978 kasus. Temuan kami baru di angka 46.966 kasus. Tapi, Jateng itu bagus [angkanya]. Kalau di-breakdown, kabupaten/kota masih rendah, makanya kami coba dorong,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Jateng, Rahmah Nur Hayati, Rabu (14/12/2022).

Advertisement

Dalam kesempatan tersebut, Rahma juga mengungkapkan lima daerah di Jateng dengan temuan kasus TBC tertinggi. Di urutan pertama terdapat Kota Tegal, Kota Magelang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Tegal.

Sedangkan lima daerah dengan temuan kasus terendah di Jateng yakni Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang, Karanganyar, Grobogan, dan Kabupaten Boyolali.

“Kendalanya belum semua faskes swasta memberikan kontribusi dalam penemuan kasus TBC. Kami menekankan kepada teman di kabupaten/kota, termasuk rumah sakit, puskesmas, dan LSM [lembaga sosial masyarakat] untuk kolaborasi bersama menemukan kasus dan edukasi. Kami dorong itu, karena kalau masih ada suspek [belum terindikasi] bisa menjadi indeks penularan baru,” jelasnya.

Advertisement

Baca juga: Ironis! 1.147 Penderita TBC di Jateng Setop Pengobatan, Pemicunya Ini

Tak hanya itu, Dinkes Jateng mengaku telah mengintruksikan tiap kepala Dinkes di kabupaten/kota untuk melakukan jemput bola. Termasuk, memberikan edukasi dan pemahaman atau pengawasan terkait pengobatan TBC agar bisa menekan angka lost to follow up atau berhenti pengobatan.

“Karena kejenuhan [meminum obat] pasti ada. Obatnya kan banyak banget itu [TBC], termasuk efek samping yang dirasakan saat minum obat, seperti pusing dan mual. Makanya beberapa ada yang memilih berhenti. Kita sudah edukasi untuk menekan itu [putus pengobatan],” ujarnya.

Advertisement

Sekadar informasi, langkah-langkah yang perlu diterapkan guna terhindar dari TBC yakni menutupi mulut saat bersin, batuk, maupun tertawa. Kemudian, membuang sesegera mungkin tisu yang digunakan untuk menutup mulut atau batuk dan tidak membuang dahak atau meludah di sembarang tempat.

Baca juga: 42.148 Penduduk Jateng Menderita TBC, Wagub: Masih Banyak yang Anggap Sepele

Selain itu, perlu menjaga pola hidup sehat dan memastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif