Jateng
Minggu, 8 Agustus 2021 - 09:48 WIB

Tepati Janji, Ganjar Temui Kades Karangnangka

Yesaya Wisnu  /  Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Istimewa)

Solopos.com, BANYUMAS — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menepati janjinya untuk datang ke Desa Karangnagka, Kabupaten Banyumas setelah ditantang Kades setempat untuk diajari penanganan pandemi yang dia akui sudah dia lakukan dengan baik melalui program Jogo Tonggo.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Ganjar menggelar Rembug Desa yang dilakukan secara virtual melalui zoom yang  disiarkan langsung melalui laman Instagramnya @ganjar_pranowo. Dalam acara Rembug Desa tersebut, Ganjar berdiskusi terkait penanganan pandemi dengan para Kades yang ada di Kabupaten Banyumas.

Advertisement

Saat berdiskusi dengan Kades Karangnangka, Sunarto, Ganjar ditantang datang ke desanya untuk diajari cara penanganan pandemi yang dia lakukan. Ganjar dalam hal ini merespons dengan anggukan, namun rupanya anggukan itu bukan sekadar respon basa basi.

Ganjar Pranowo mengunjungi rumah isolasi Covid-19 di Desa Karangnangka yang melibatkan para ibu Dasa Wisma sebagai ‘nakes’ dadakan (Sumber: Banyumaskab.go.id)Baca Juga : 23 TPST di Banyumas Beroperasi Mandiri Cegah Problem Sampah

Advertisement

Ganjar Pranowo mengunjungi rumah isolasi Covid-19 di Desa Karangnangka yang melibatkan para ibu Dasa Wisma sebagai ‘nakes’ dadakan (Sumber: Banyumaskab.go.id)Baca Juga : 23 TPST di Banyumas Beroperasi Mandiri Cegah Problem Sampah

Mengutip Banyumaskab.go.id, Minggu (8/8/2021) lalu, Ganjar menepati janjinya untuk datang ke Desa Karangnangka untuk melihat langsung terkait penanganan pandemi di desa tersebut dan belajar dari Sunarto. Ternyata apa yang dikatakan Sunarto bukanlah sebatas bualan, Ganjar menyadari bahwa penanganan pandemi di desa itu memang baik.

Sunarto mengatakan bahwa program Jaga Tangga Jaga Warga sudah diterapkan sejak sebelum pandemi, tepatnya tahun 2019 lalu. Penanganan pandemi yang dilakukan dimulai dengan pemantauan melalui grup komunikasi yang ada di layanan pesan instan WhatsApp.

Advertisement

Baca Juga: 5 Tempat Angker di Banyumas, Salah Satunya Gunung Slamet

Sunarto juga mengatakan bahwa terkait kebutuhan makanan selalu didukung melalui iuran dari RT dan warga sekitar. Dan yang paling dipamerkan Sunarto adalah adanya “tenaga kesehatan” (nakes) dadakan. Jadi di desanya itu, Sunarto mengajari para ibu-ibu Dasa Wisma untuk menjadi “nakes” dadakan yang tugasnya memeriksa kesehatan pasien postif Covid-19 setiap hari.

Sunarto mengatakan kalau hanya mengandalkan nakes dari rumah sakit akan susah tertangani, selain itu dirinya juga kasihan kepada para nakes yang sudah bekerja 24 jam tanpa istirahat. Oleh karena itu, Sunarto mengoptimalkan Dasa Wisma yang jumlahnya ada 16 orang.

Advertisement

Ganjar pun tak percaya begitu saja dengan cerita Sunarto. Ia meminta Sunarto menengok salah satu rumah pasien yang sedang isolasi. Ternyata, saat tiba di lokasi, ada dua ibu berpakaian APD lengkap yang sedang mengecek pasien isolasi mandiri.

Baca Juga : Diletakan di Alun-Alun Banyumas, Pesawat Buatan Rusia Ini Pernah Berjasa Merebut Irian Barat

Sunarto mengatakan, optimalisasi ibu-ibu Dasa Wisma menjadi nakes dadakan itu dimulai sejak varian delta muncul. Sebab, di desanya banyak warga yang positif. Pihaknya sengaja mengoptimalkan Dasa Wisma  karena mereka yang berada dekat dengan pasien. Kalau mengandalkan RT, cakupannya terlalu luas.

Advertisement

Ganjar mengaku sanga salut dengan upaya penanganan pandemi yang dilakukan Sunarto di desanya dengan mengoptimalkan kekuatan dari masyarakat dan komunitas. “Jadi ada Dasa Wisma, mereka dilatih menangani pasien. Ada dokternya juga yang mengajari, sekaligus memantau penanganan di lapangan. Ini top,” ungkap Ganjar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif