SOLOPOS.COM - Infografis Plasma Darah (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SEMARANG – PMI Kota Semarang mengaku kebanjiran permintaan plasma darah dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu menyusul kabar ampuhnya terapi plasma convalescent atau konvalesen untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Semarang, dr. Anna Kartika, mengatakan dalam beberapa hari terakhir permintaan plasma untuk pasien Covid-19 memang meningkat tajam. “Kalau sebelumnya kita hanya mendapat permintaan dari dua sampai tiga rumah sakit, sekarang lebih. Bahkan, rumah sakit dari luar Semarang seperti Pati, dan Rembang juga mengajukan permintaan,” ujar Anna kepada Semarangpos.com, Sabtu (5/12/2020).

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Anna menambahkan biasanya PMI Kota Semarang mendapat permintaan plasma untuk sekitar 20 orang. Satu resipien biasanya akan mendapat satu hingga dua kantong plasma untuk terapi convalescent Covid-19.

Viral Penyembuhan Corona dengan Terapi Plasma Konvalesen, Cek 4 Fakta Ini

“Namun, sekarang permintaan meningkat. Sebulan terakhir, kita bahkan mendapat permintaan mencapai 40 orang. Satu orang biasanya mendapat 1 kantong yang berisi 200 mililiter [ml]. Kalau stoknya banyak kita bisa penuhi, tapi kalau menipis ya kita utamakan yang Kota Semarang,” ujar Anna.

Anna mengaku tidak semua UDD PMI di Jawa Tengah (Jateng) yang mampu memenuhi permintaan plasma convalescent untuk kesembuhan pasien Covid-19. Hanya UDD PMI yang memiliki peralatan apheresis untuk mengolah komponen darah yang mampu memenuhi permintaan plasma.

“Setahu saya di Jateng baru tiga kantor PMI yang punya alat apheresis, yakni Semarang, Solo, dan Banyumas,” katanya.

Viral Penyembuhan Corona dengan Terapi Plasma Konvalesen, Cek 4 Fakta Ini

Selain peralatan, Anna mengaku terbatasnya stok plasma convalescent Covid-19 juga dipengaruhi jumlah pendonor. Tidak semua orang bisa menjadi pendonor plasma convalescent Covid-19, karena ada kriteria atau syarat-syarat yang harus dipenuhi.

Penyintas

Kriteria itu antara lain pendonor haruslah penyintas Covid-19 atau pernah didiagnosis Covid-19 dan sembuh. Selain itu pendonor harus memiliki titer antibodi netralisasi SARS-Cov-2 minimal 1:160.

“Terkadang ada penyitas yang mau mendonorkan plasmanya. Tapi, syarat-syaratnya enggak memenuhi seperi titer antibodinya. Alhasil, kita tolak,” imbuh Anna.

Viral Dokter Kecantikan di Solo Imbau Eks Pasien Covid-19 Donorkan Darah untuk Terapi Konvalesen

Anna pun berharap ke depan semakin banyak penyitas Covid-19 yang bersedia mendonorkan plasmanya untuk terapi kesembuhan pasien Covid-19. Terlebih lagi, hingga kini obat atau vaksin Covid-19 belum tersedia.

“Memang, apakah terapi plasma convalescent ini efektif untuk kesembuhan Covid-19 masih perlu diuji secara klinis lebih lanjut. Tapi, banyak penderita Covid-19 yang sudah merespons bagus setelah menjalani terapi ini. Jadi enggak ada salahnya dicoba,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya