Solopos.com, BANYUMAS — Aksi bunuh diri dilakukan seorang pria di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), dengan terjun dari jembatan kereta api (KA) yang ada di Sungai Logawa, Kecamatan Patikraja, Minggu (20/2/2022). Akibat aksi tersebut, korban sempat hilang terbawa arus dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Senin (21/2/2022) siang.
Kepala Basarnas Cilacap, I Nyoman Sidakarya, mengatakan korban bernama Supriono alias Ciblek, 40, warga RT 002 RW 002, Desa Karanganyar, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas. Sebelum melakukan perbuatan nekatnya, korban sempat dicegah oleh beberapa warga.
Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun
“Kejadiannya pada Minggu sekitar pukul 09.40 WIB. Saat itu saksi mata yang tengah berjualan melihat korban berlari ke atas jembatan. Kala itu, ada dua orang warga yang berboncengan motor berusaha mengejar korban. Begitu juga dengan saksi yang berusaha menghalangi korban agar tidak naik ke jembatan. Tapi, korban tidak mengindahkan peringatan. Ia langsung terjun ke sungai. Saat jatuh, korban sempat mengenai tebing sungai dan kemungkinan pingsan,” ungkap Nyoman, dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Selain Banyumas, Wilayah di Jateng Ini Juga Akan Ajukan Pemekaran
Sementara itu, mendapat laporan adanya seorang warga yang hilang setelah terjun ke Sungai Logawa, Basarnas Cilacap pun langsung menerjunkan tim pencarian. Pencarian dilakukan dengan melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
Pada Senin siang, sekitar pukul 09.10 WIB, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sekitar 10 kilometer (km) dari lokasi terjun dari atas jembatan KA di Sungai Logawa.
Belum diketahui apa yang mendasari korban hingga berbuat nekat mengakhiri hidup dengan cara meloncat dari atas jembatan Sungai Logawa.
Baca juga: Dikira Novi Amelia Model Bunuh Diri, Akun Wanita Ini Diserbu Warganet
Peringatan
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa.
Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444
Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.