Jateng
Kamis, 16 Juli 2020 - 19:54 WIB

Ternyata Begini Awal Mula Muncul Klaster Moewardi Solo

Imam Yuda Saputra  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo (tengah), didampingi Dirut RSUD Dr. Moewardi Solo, dr. Cahyono Hadi (paling kanan), dan Spesialis Penyakit Paru-Paru RSUD Dr. Moewardi, dr. Harsini, saat mengumumkan pasien suspect virus corona yang meninggal di Solo di Kantor Dinkes Jateng, Kota Semarang, Kamis (12/3/2020). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG -Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah (Jateng), Yulianto Prabowo, mengungkapkan awal mula munculnya kasus penularan Covid-19 di RSUD dr. Moewardi Solo, atau klaster Moewardi Solo.

Yulianto menyebut awal mula penularan itu berasal dari ditemukannya seorang dokter yang sakit akibat terpapar virus corona atau Covid-19.

Advertisement

“Jadi awalnya ada dokter yang sakit. Dokter ini juga jadi korban. Lalu, dokter ini dites dan ternyata positif [Covid-19],” ujar Yulianto, Kamis (16/7/2020).

DPR Hentikan Pembahasan RUU HIP

Advertisement

DPR Hentikan Pembahasan RUU HIP

Dokter itu pun diduga menularkan virus corona kepada tenaga kesehatan yang lain. Terlebih dokter itu memiliki riwayat berinteraksi dengan banyak kolega baik di tempat kerja maupun tempat studinya. Selain itu, dokter tersebut juga melakukan pelayanan di rumah sakit lain, selain RSUD dr. Moewardi Solo.

“Akhirnya kami lakukan tracing dan tes, ditemukan ada beberapa [tenaga kesehatan] yang positif,” imbuh Yulianto.

Advertisement

Tolak RUU HIP, Massa Rusak Pagar Pintu Belakang DPR

“Saat ini kita terus lakukan tes, terutama kepada karyawan yang berisiko dan yang usianya 45 tahun ke atas. Hasilnya sedang menunggu,” tegas Yulianto.

 

Advertisement

Protokol Kesehatan

Sementara itu berdasar informasi yang diperoleh Solopos.com, total hingga saat ini sudah ada 74 orang yang dinyatakan positif Covid-19 dari klaster Moewardi itu. Mereka yang dinyatakan positif kemungkinan bukan hanya para dokter tapi juga tenaga kesehatan yang lain.

Mereka yang positif Covid-19 itu juga yang hanya menjalani isolasi di Kota Solo. Dengan kata lain, jumlah itu belum termasuk yang menjalani isolasi di luar Kota Solo.

Tak Terbukti Nikahi Anak 7 Tahun, Kasus Syekh Puji Disetop

Advertisement

Yulianto mengaku dengan adanya klaster penularan Covid-19 itu RSUD dr. Moewardi Solo pun semakin memperketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Selain membatasi jumlah pengunjung, RSUD dr. Moewardi juga membatasi jumlah mahasiswa atau peserta program dokter spesialis (PPDS) yang menjalani praktik di rumah sakit tersebut.

“Selain itu, kita secara rutin juga melakukan penyemprotan disinfektan ruangan yang ada di RSUD dr. Moewardi Solo,” tutur Yulianto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif