SOLOPOS.COM - Pelaku pencabulan anak di bawah umur yang berprofesi sebagai guru mengaji dan guru rebana saat dihadirkan di Mapolres Batang, Senin (9/1/2023). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, BATANG — Guru atau pelatih rebana di Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng), yang menjadi predator seks dengan melakukan pencabulan kepada puluhan anak di bawah umur membuat pengakuan yang mengejutkan. Guru rebana di Batang berinisial MU, 28, itu rupanya pernah menjadi korban sodomi saat kecil.

Hal itu disampaikan MU saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Batang, Senin (9/1/2023). Ia mengaku pernah menjadi korban sodomi saat masih kecil oleh tetangga sendiri.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

“Pelakunya orang dekat, saat ini orangnya sudah berumah tangga,” katanya saat konferensi pers di Mapolres Batang, Senin (9/1/2023).

Meski mengaku pernah dilecehkan oleh laki-laki, MU membantah jika ia hanya menyukai laki-laki. Guru mengaji dan pelatih rebana asal Batang ini mengaku juga tertarik dengan lawan jenis atau perempuan, meski pun seluruh korbannya merupakan bocah laki-laki.

Sementara itu, terkait dengan perbuatannya yang melakukan sodomi terhadap puluhan anak di bawah umur, pelaku mengaku awalnya hanya coba-coba. Namun, kemudian ia merasa ketagihan dan meneruskan perbuatan bejatnya hingga akhirnya terungkap.

“Awalnya coba-coba tapi keterusan. Saya lakukan waktu siang dan malam. Kalau malam, enggak malam banget, paling jam 7 malam,” ucapnya.

Guru rebana asal Batang itu juga memberikan pengakuan lain. Kepada awak media, ia mengaku pelecehan terhadap anak di bawah umur yang ia perbuat lebih banyak dilakukan di rumah indekos milik keluarganya. Rumah indekos tersebut berada di kawasan Depok, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang.

“Biasanya saya ajak jalan-jalan dulu, lalu saya bawa ke kos [indekos]. Di kos mereka saya pinjami HP dulu. Mereka saya kasih uang sekitar Rp20.000,” ungkapnya.

Pelaku sodomi 21 anak di Batang, MU, merupakan seorang pelatih atau guru alat musik rebana. Ia juga berstatus sebagai guru mengaji. MU selama ini juga dikenal sebagai tokoh pemuda di desanya yang terletak di Kecamatan Batang Kota.

Kasus yang menjeratnya mulai mencuat saat seorang korban melaporkan perbuatan bejat MU kepada keluarganya dua pekan lalu. Setelah laporan korban pertama, polisi melakukan penyelidikan hingga korban lainnya pun turut melapor ke polisi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya