Jateng
Rabu, 27 April 2022 - 10:01 WIB

Ternyata Ini Alasan Purworejo Sempat Dijadikan Ibu Kota Jawa Tengah

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pohon beringin kembar yang terdapat di Alun-Alun Purworejo. (wikipedia.org)

Solopos.com, PURWOREJO — Kira-kira apa alasan Bruno, Purworejo sempat jadi ibu kota Jawa Tengah sekitar 1948-1949?

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Goodnewsfromindonesia.id, alasan kabupaten yang dijuluki Kota Pejuang ini dijadikan ibu kota Jawa Tengah karena untuk menghindari serangan dari pasukan Belanda.

Advertisement

Apalagi kala itu Semarang sempat dikuasai oleh Semarang. Karena lokasinya berada di pegunungan dan sulit dijangkau oleh masyarakat, Pangeran Diponegoro memilih Bruno sebagai lokasi persembunyian dari pasukan Belanda dan hal tersebut berlangsung cukup lama.

Bahkan, pada 1945-1949, wilayah Bruno pernah menjadi markas persembunyian para pejuang kemerdekaan. Kemudian, ada satu desa, Kembangan, yang lokasinya berada sangat jauh di atas pegunungan dijadikan lokasi KRT Wongsonegoro, Gubernur Jawa Tengah kala itu untuk menjalankan pemerintahannya selama 100 hari. Sehingga secara tidak langsung, ibu kota Jawa Tengah pindah ke Bruno, Purworejo.

Baca Juga: Bukan Minal Aidzin, Ini Hlo Ucapan Selamat Idulfitri yang Benar

Advertisement

KRT Wongsonegoro juga memindahkan pasukan militer ke Bruno yang terdiri dari empat kompi. Dikutip dari situs resmi UPPH Kecamatan Bruno, peristiwa ini terjadi 1948-1949.

Selama di situ, KRT Wongsonegoro menempati rumah warga setempat, Dul Wahid saat memimpin Jawa Tengah dari Bruno. Mengutip situs resmi Pemprov Jateng, KRT Wongsonegoro merupakan Gubernur Jawa Tengah II, setelah R Pandji Soeroso, dari 13 Oktober 1945-4 Agustus 1949.

Baca Juga: Kapan Mudik Mulai Dikenal oleh Masyarakat Indonesia?

Advertisement

Sebagai informasi, Provinsi Jawa Tengah dibentuk pada 15 Agustus 1950, yang ditandai dengan keluranya UU nomor 10 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah.

Tanggal penetapan undang-undang itulah yang lantas menjadi Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif, Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 29 kabupaten dan enam kota (dulu disebut kotapraja/kotamadya). Luas Jawa Tengah sebesar 3,25 juta hektar atau sekitar 25,04 persen dari luas pulau Jawa dan 1,70 persen luas Indonesia.

Baca Juga:  Mudik di Indonesia Ternyata Sudah Ada Sejak Era Majapahit

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif