SOLOPOS.COM - Ilustrasi bangunan rusak akibat gempa. (balisafety.baliprov.go.id)

Solopos.com, SEMARANG — Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,4 yang berpusat di perairan selatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (30/6/2023) malam, getarannya sangat dirasakan warga di sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng), termasuk yang tinggal di kawasan pesisir pantai utara (Pantura). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengungkapkan alasan atau penyebab gempa di Bantul itu sangat dirasakan warga di Jateng meski jaraknya sangat jauh.

Kepala Stasiun Geofisika (Stageof) Banjarnegara, Heri Susanto, mengatakan gempa di Bantul terjadi akibat adanya penyusutan dua lempeng eurasia yang bertemu dengan lempeng Indo-Australia. Penyusutan lempeng eurasia dan Indo-Australia itu terjadi di perairan Bantul dengan titik kedalamannya 67 km.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Ia mengatakan karakteristik gempa bumi yang dirasakan di semua daerah Pulau Jawa pada Jumat malam merupakan gempa intraslab.“Faktor gempa semalam ada penyusutan lempeng zona eurasia dengan kedalaman menengah atau sedalam 67. Energinya menyebar hampir seluruh Jawa karena ada pertemuan lempeng Indo-Australia dan eurasia,” kata Heri kepada wartawan, Sabtu (1/7/2023).

Kendati demikian, Heri menegaskan gempa intraslab bukanlah gempa megatrust karena sifat karakteristiknya yang berbeda. Sebab gempa megatrust, merupakan guncangan yang berpusat dari perut bumi dengan kedalaman mencapai 50 km.

“Kalau gempa kedalaman 67 bukan megatrust. Walaupun ini sumbernya dari penyusutan lempeng. Kalau kategori megatrust sumber kekuatannya sekitar 0-50 kedalaman,” jelasnya.

BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara pun mewanti-wanti kepada masyarakat pesisir selatan Jawa Tengah guna berhati-hati terhadap kemunculan gempa bumi. Sebab, wilayah pesisir selatan sesuai pengamatan Stasiun Geofisika memang memiliki potensi besar terjadinya gempa.

“Untuk wilayah selatan Jawa punya potensi gempa bumi dan rawan kejadian gempa bumi,” akunya.

Lebih jauh, berdasarkan data monitoring gempa, BMKG Geofisika Banjarnegara mencatat muncul 44 gempa susulan di sekitar Bantul. Titik gempa susulan itu masih di dekat lokasi episentrum atau area Bantul.

“Untuk di Jawa Tengah belum ada laporan gempa susulannya,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan rumah milik warga di berbagai daerah di Jawa Tengah (Jateng) dilaporkan mengalami kerusakan parah hingga ringan akibat gempa berkekuatan Magnitudo 6,6 yang terjadi di barat daya Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (30/6/2023) malam. Bahkan pada laporan sementara di Jumat malam, sudah ada 12 kabupaten di Jawa Tengah yang terdampak gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 6,6 di Bantul yang terjadi sekitar pukul 19.57 WIB itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya