SOLOPOS.COM - Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Djarod Padakova, saat memberi keterangan terkait bunuh diri yang dilakukan Kapolsek Karangsambung, Kebumen, Ipda Nyariman, di Mapolda Jateng, Selasa (5/10/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Teroris, terduganya tewas ditembak aparat polisi di Tuban, yang seluruhnya merupakan warga Jawa Tengah (Jateng).

Semarangpos.com, SEMARANG – Tewasnya enam terduga teroris dalam baku tembak di Tuban, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (8/4/2017), membuat aparat Kepolisan Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) memperketat pengamanan. Salah satunya dengan menggelar razia di jalan raya bagi kendaraan yang dianggap mencurigakan saat memasuki perbatasan Jateng dari Jatim.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Seperti diberitakan sebelumnya, enam terduga teroris yang mati dalam insiden baku tembak dengan aparat polisi di Tuban, empat di antaranya merupakan warga Jateng. Bahkan, salah satu di antaranya, Satria Aditama, merupakan penduduk asli Semarang yang berdomisili di Jl. Taman Karonsih II No. 1130 RT 005/RW 004, Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan.

Kondisi itu pun membuat Polda Jateng meningkatkan kewaspadaannya. Sehingga, meski pun letak Tuban cukup jauh dari Semarang, yakni 221 km, aparat Polda Jateng tetap memperketat penjagaan guna mempersempit gerak para anggota jaringan teroris itu.

“Sebagai langkah antisipasinya, kita telah menginstruksikan kepada jajaran Polda Jateng untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan langkahnya di antaranya razia di jalan raya,” tegas Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Djarod Padakova, saat dihubungi Semarangpos.com, Minggu (9/4/2017) petang.

Djarod menyebutkan empat terduga teroris yang berasal dari Jateng itu, yakni Satria Aditama asal Ngaliyan Semarang, Adi Handoko, asal Dukuh Limbangan, Kecamatan Tersono, Batang, Yudhistira Rostriprayogi, asal Desa Cepokumulyo, Gemuh, Kendal dan Endar Prasetyo, asal Dukuh Limbangan, Tersono, Batang.

“Sabtu malam, mereka diduga menembaki polisi saat disetop dan akan dilakukan pemeriksaan. Aparat polisi Tuban berhasil melumpuhkan mereka. Saat diperiksa identitas mereka, alamatnya memang berada di Jateng,” beber Djarod.

Djarod menyatakan saat ini penanganan kasus teroris itu telah dipegang oleh penyidik Polda Jatim. Pihaknya tinggal membantu menginformasikan berbagai data yang dibutuhkan penyidik Polda Jatim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya