SOLOPOS.COM - Ilustrasi hanyut. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Seorang anak berinisal FR, 14, meninggal dunia saat bermain di sungai bersama kedua temannya yang satu dusun di Sungai Sijomblong Desa Jombor, Kecamatan Tuntang pada Senin (15/5/2023) sore. FR diketahui meninggal setelah terseret arus di sungai tersebut.

Kapolsek Tuntang, AKP Sri Hartini, membenarkan kejadian yang menimpa pelajar SMP tersebut. Setelah ditemukan, jasad korban sempat disemayamkan di rumahnya sebelum dimakamkam di Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Benar bahwa ada seorang anak, FR berumur 14 tahun hanyut saat bermain di sungai Sijomblong Desa Jombor, Kecamatan Tuntang. Menurut keterangan keluarga korban bersama kedua temannya AH, 12 dan AM, 13 keluar rumah sekitar pukul 14.00 Wib,” terang Kapolsek, Selasa (16/5/2023).

AKP Sri Hartini menyampaikan kronologi kejadian yang menimpa anak pertama dari empat bersaudara tersebut berawal ketika korban bersama kedua temannya dengan menggunakan sepeda bermain di sungai Sijomblong. Namun hanya korban dan AH yang mandi di sungai. Sedangkan AM menunggu di pinggir sungai.

“Setelah mandi beberapa saat, keduanya berniat naik dari sungai. Saat hendak naik ke tepi sungai keduanya terpeleset dan masuk lagi ke dalam sungai, di mana lokasinya merupakan kedung/palung sungai. Dikarenakan derasnya aliran air yang turun ke palung sungai, korban terseret arus dan AH dapat menyelamatkan diri dengan ditolong AM,” ungkapnya.

Melihat temannya tenggelam terseret arus, AH dan AM melaporkan kejadian tersebut kepada keluarga korban yang berjarak 1 km dari lokasi, sekitar pukul 16.00 WIB. Pihak keluarga melalui perangkat desa melaporkan ke Polsek Tuntang.

“Personel Polsek dibantu warga melakukan pencarian secara manual di sekitar lokasi serta menyisir aliran sungai hingga radius 1 km. Sekitar pukul 19.45 WIB, korban ditemukan di lokasi [korban tenggelam, pencarian menggunakan jaring/jala milik warga],” terang Kapolsek.

Terpisah, Kapolres Semarang AKBP, Achmad Oka Mahendra, mengimbau kepada warga Kabupaten Semarang untuk dapat memantau putra-putrinya dalam bermain. Serta memberikan pemahaman meskipun cuaca tidak sedang turun hujan namun tetap memperhatikan keselamatan saat berada di sungai maupun pinggiran sungai.

“Sesuai laporan Bu Kapolsek Tuntang, sesuai hasil pemeriksaan awal tim Inafis Polres Semarang dan tim medis Puskesmas Tuntang, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh korban. Sesuai permintaan keluarga dan dengan membubuhkan surat pernyataan menolak dilakukannya autopsi disaksikan perangkat desa, Korban langsung dimakamkan malam tadi di tempat pemakaman umum setempat,” tandas AKBP Oka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya