Jateng
Sabtu, 11 Juli 2020 - 19:37 WIB

Terungkap, 25 Nakes di RSUD Moewardi Solo Reaktif Covid-19

Imam Yuda Saputra  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - RSUD Dr Moewardi Solo. (Liputan6.com)

Solopos.com, SEMARANG -- Sebanyak 25 tenaga kesehatan (nakes) yang terdiri atas dokter dan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi Solo terindikasi Covid-19.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengatakan terungkapnya ke-25 nakes itu terindikasi Covid-19 berawal dari pemeriksaan secara rapid test.

Advertisement

“Hasil rapid test menunjukkan reaktif. Terus, kita lakukan PCR test hasilnya saya belum tahu,” ujar Ganjar saat dijumpai Solopos.com di Kampus Poltekes Kemenkes, Kota Semarang, Sabtu (11/7/2020) petang.

Bupati Karanganyar Izin Siti Nurbaya Bangun Tangga ke Puncak Lawu

Advertisement

Bupati Karanganyar Izin Siti Nurbaya Bangun Tangga ke Puncak Lawu

Meski mengaku belum mengetahui hasil tes PCR, Ganjar mengaku langsung melakukan tracing kepada kontak erat para nakes itu. Ia juga memerintahkan nakes yang hasil tesnya reaktif untuk menjalani kerja dari rumah atau work from home.

Ganjar tidak menyebutkan secara pasti nakes apa saja yang terindikasi Covid-19 itu. Meski demikian, kemungkinan besar nakes yang terindikasi Covid-19 itu mayoritas berprofesi dokter.

Advertisement

Mahasiswa Program Dokter UNS di RS Moewardi Solo Terpapar Covid-19? Ini Pernyataan RS UNS

Ganjar menambahkan saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan RS UNS untuk melakukan tracing erat  terhadap nakes itu. Tracing dilakukan untuk mengetahui riwayat penularan Covid-19 di kalangan nakes tersebut.

“Indikasinya [penularan] berasal dari luar. Dari luar masuk, berhubungan dengan orang banyak, di situ penularan bisa terjadi,” tutur Ganjar.

Advertisement

Meski demikian, Ganjar memastikan jika nakes yang terindikasi positif Covid-19 itu bukan dari yang selama ini menangani pasien Covid-19.

Menteri Siti Nurbaya Hadiahi Karanganyar Kebun Bibit Baru 1,9 Hektare

“Insya Allah, rata-rata ayang menangani Covid-19 aman, karena prosedurnya memang sangat ketat,” terangnya.

Advertisement

OTG

Ganjar mengaku saat ini pihaknya sudah menginstruksikan pihak RSUD Moewardi Solo untuk melakukan sederet perbaikan. Perbaikan itu antara lain mengurangi karyawan non-medis sebanyak 50%, mengurangi jumlah kunjungan pasien, dan juga mengurangi jumlah dokter PPDS.

"Kami juga meminta kapasitas pendidikan dokter muda dan residen diurangi. Kami minta protokol kesehatan dilakukan makin ketat termasuk membatasi karyawan dan jumlah pengunjung," tegasnya.

Hasil Tes PCR RSUD Wongsonegoro Keliru, Calon Penumpang di Bandara YIA Gagal Terbang

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, mengatakan nakes yang terindikasi Covid-19 itu seluruhnya tidak menunjukkan gejala sakit atau OTG.

“Jadi karena OTG, mereka sebenarnya bisa diisolasi di rumah. Enggak harus di rumah sakit,” ujar Yulianto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif