Solopos.com, SEMARANG — Pakar transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, meminta pemerintah untuk menyediakan tempat vaksinasi dosis ketiga di tiap simpul transportasi seperti terminal, bandara, pelabuhan, dan stasiun kereta api, saat mudik Lebaran 2022.
Hal itu perlu diterapkan menyusul adanya kebijakan pemerintah yang mensyaratkan pemudik melakukan tes antigen atau PCR jika belum melakukan vaksinasi dosis ketiga atu booster.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
“Karena wajib antigen atau PCR, sebaiknya di setiap simpul transportasi disediakan juga tempat vaksinasi dosis ketiga atau booster. Pemudik yang menggunakan angkutan umum nanti bisa memilih akan vaksin ketiga atau tes antigen. Karena bisa saja ada pemudik yang belum boleh menerima vaksin dosis ketiga,” ujar Djoko dalam keterangan tertulis kepada Solopos.com, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Belum Ikut Booster Tetap Bisa Mudik Lebaran 2022, Ini Syaratnya
Djoko menambahkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada tahun ini kemungkinan besar tidak mengagendakan mudik gratis. Meski demikian, mudik gratis bisa juga diselenggarakan dengan melibatkan semua BUMN yang memiliki kegiatan tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR).
Menurut Djoko, kegiatan mudik gratis akan sangat membantu masyarakat menengah ke bawah untuk ikut mudik Lebaran. Mudik gratis juga akan membantu perusahaan oto (PO) bus wisata dan PO bus antarkota antar provinsi meraup keuntungan setelah dua tahun berpuasa akibat pandemi Covid-19.
“Selama dua tahun ini, mudik Lebaran dilarang dioperasikan,” imbuhnya.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini juga meminta pemerintah untuk menyediakan rest area di luar jalan tol. Hal ini dilakukan untuk mengurai kepadatan pemudik di rest area dalam tol saat mudik Lebaran 2022 berlangsung.
Baca juga: Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran? Ini Kata Kemenkes dan Epidemiolog
“Keberadaan rest area sementara juga akan membantu peningkatan ekonomi daerah,” jelasnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
