Jateng
Jumat, 2 Juli 2021 - 16:04 WIB

Tiap Desa di Banyumas Diminta Punya Tempat Isolasi

Newswire  /  Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi isolasi terpusat. (Dok.Solopos)

Solopos.com, PURWOKERTO — Dinkes Kabupaten Banyumas mengharapkan setiap desa/kelurahan memiliki tempat karantina terpusat guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Mengutip Antara, Jumat (2/7/2021), Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas, Sadiyanto, mengatakan penyiapan tempat karantina di setiap desa/kelurahan merupakan bagian dari program kontingensi dari Polri.

Advertisement

Kalau sampai betul-betul terjadi lonjakan Polri punya program yang bisa di-backup oleh pemerintah daerah, kecamatan, dan desa, masing-masing punya karantina. “Dimanfaatkan sekarang juga enggak apa-apa, tapi seandainya betul-betul melonjak kasusnya bisa dimanfaatkan, kecamatan punya, desa punya, sekarang kita manfaatkan untuk isolasi mandiri,” katanya.

Baca Juga : PPKM Darurat Pulau Jawa dan Bali, Kapan dan Dimana?

Terkait dengan tempat karantina/isolasi terpusat yang dikelola Pemerintah Kabupaten Banyumas, ia mengatakan jumlah terus bertambah, empat diantaranya berlokasi di Baturraden. Empat tempat isolasi terpusat di Baturraden terdiri atas Balai Diklat, Pondok Slamet, Wisma Wijayakusuma, dan Rumah Sakit Darurat Covid-19 HoteL Rosenda.

Advertisement

“Kemudian di Purwokerto ada Hotel Wijaya. Nanti mau tambah juga, Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono  menawarkan hotelnya, Hotel Tiara. Itu mau dipakai untuk tempat karantina. Semua itu dilakukan Pemkab Banyumas untuk menolong masyarakat semaksimal mungkin,” katanya.

Sementara itu, Wabup Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengakui telah mempersilakan Pemkab Banyumas untuk menggunakan Hotel Tiara miliknya sebagai tempat karantina/isolasi terpusat. “Total kamarnya ada 50, yang dipakai untuk karantina, bukan pasien ya, itu sekitar 46 atau 47 kamar. Total kapasitasnya sekitar 150 tempat tidur,” katanya.

Baca Juga : 11 Atlet Terbaik Blora Bela Jateng di PON ke-XX 2021 Papua

Advertisement

Hal itu dilakukan karena tidak semua hotel di Kabupaten Banyumas bersedia dijadikan sebagai tempat karantina, sehingga pihaknya mempersilakan Pemkab Banyumas untuk menggunakan Hotel Tiara, karena sekarang dalam kondisi darurat.

Sadewo mengatakan seluruh keluarganya telah dipindahkan ke Rumah Dinas Wakil Bupati Banyumas, meskipun sebenarnya tidak masalah jika mereka tetap tinggal di rumah pribadi yang berjarak lebih dari 50 meter dari Hotel Tiara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif