SOLOPOS.COM - Seorang seller asal Salatiga, Thessalonica Ananda, saat bersiap memasarkan produk secara daring di rumahnya, Kamis (5/10/2023). (Solopos.com-Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA – Pemerintah secara resmi telah menutup layanan TikTok Shop, Rabu (4/10/2023) sekitar pukul 17.00 WIB. Keputusan itu pun memunculkann sikap pro dan kontra, terutama dari para seller atau penjual yang kerap memanfaatkan layanan TikTok Shop untuk memasarkan produknya, tak terkecuali yang berasal dari Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng).

Seorang seller TikTok Shop asal Salatiga, Thessalonica Ananda, mengaku menyayangkan sikap pemerintah itu. Hal itu dikarenakan ia menjadi tidak bisa lagi memasarkan produknya melalui aplikasi TikTok Shop. Padahal, selama ini TikTok Shop menjadi lumbung pemasaran produknya daripada marketplace atau e-commerce yang lain. Apalagi, dirinya sudah hampir dua tahun terakhir ini memanfaatkan aplikasi TikTok Shop untuk berjualan.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Dengan hanya bermodalkan kamera, handphone, dan contoh barang, perempuan yang karib disapa Echa, itu bisa memasarkan produknya hingga ratusan unit. Ia pun menilai TikTok Shop sebenarnya menjadi solusi bagi generasi muda dalam mendapatkan penghasilan.

“Bagi anak muda yang memiliki keterbatasan modal, dengan beberapa sempel barang terus kita live in, bisa menjual dagangan kita,” kata perempuan yang berstatus sebagai mahasiswa itu kepada Solopos.com di Salatiga, Kamis (5/10/2023).

Diakuinya, bahwa TikTok Shop sangat membantu dalam segi penjualan produk atau barang. Hal itu dikarenakan TikTok Shop memberikan kemudahan bagi seller dalam memasarkan produknya. Selain itu pembeli dari TikTok Shop juga sangat banyak. Ia pun mengaku sempat memasarkan produknya di marketplace yang lain, tapi hasilnya tak sebagus di TikTok Shop.

“Bagi saya sangat berpengaruh. Dampaknya sangat besar bagi kami,” ujarnya.

Sebelum merambah Tiktok Shop, Echa sempat memasarkan produk secara cast on delivery (COD). Meski demikian, keuntungan yang diperoleh sangat sedikit. Ia bahkan menjalankan bisnis melalu COD itu sejak empat tahun lalu.

“Dari dulu saya suka jualan online. Cuma COD kalau dulu. Apalagi anak sekolah yang modalnya terbatas. Jadi cuma jualan baju terus ambil untungnya sedikit paling Rp15.000,” ungkapnya.

Namun dengan adanya Tiktok shop dirinya merasa terbantu dan penjualan bisa naik drastis. Bahkan dalam waktu satu jam live di TikTok Shop, penontonnya mencapai 10.000 dan sehari bisa meraup untung Rp2 juta.

Saat ini dirinya hanya bisa pasrah dengan keputusan pemerintah yang menutup TikTok Shop. Meski demikian, ia tetap berharap TikTok Shop kembali diizinkan karena bisa menjadi alternatif bagi kalangan muda yang ingin menekuni bisnis dengan memasarkan produk sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya