SOLOPOS.COM - Tim SAR gabungan berupaya melakukan evakuasi 8 penambang yang terjebak di sumur galian tambang emas rakyat di Ajibarang, Banyumas, Rabu (26/7/2023). (Solopos.com-Kantor SAR Cilacap)

Solopos.com, BANYUMAS — Nasib delapan orang penambang yang terjebak di lubang atau sumur galian tambang emas rakyat Desa Pancurendang, Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), hingga kini masih belum diketahui. Upaya evakuasi terhadap delapan penambang yang dilakukan tim SAR gabungan hingga kini masih belum berhasil.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Solopos.com dari Kantor SAR Cilacap, Rabu (26/7/2023) petang, tim SAR gabungan terus berupaya melakukan evakuasi terhadap delapan penambang yang seluruhnya berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) itu. Meski demikian, hingga pukul 17.00 WIB, proses evakuasi belum terlaksana menyusul debit air di lubang tambang yang masih tinggi.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Selain debit air yang tinggi, permukaan tambang yang sempit membuat regu penyelamat mengalami kesulitan untuk melaksanakan evakuasi. Alhasil, proses evakuasi pun untuk sementara dihentikan dan akan dilanjutkan pada Kamis (27/7/2023) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Meski demikian, proses evakuasi itu bisa dilaksanakan jika debit air yang menggenangi lubang tambang emas di Ajibarang, Banyumas, itu telah surut. Namun seandainya air belum surut, tim SAR pun akan memaksimalkan penyedotan air menggunakan peralatan mesin dan pembendungan sungai supaya air tidak meresap ke lubang tambang.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, ada delapan orang penambang yang terjebak di lubang atau sumur galian tambang emas di Kawasan Pertambangan Rakyat Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, sejak Selasa (25/7/2023) tengah malam.

Mereka terjebak di lubang tambang akibat air yang datang secara tiba-tiba dan mengenangi area pertambangan. Kedelapan penambang yang terjebak itu seluruhnya berasal dari Kabupaten Bogor, Jabar.

Kedelapan penambang itu yakni Cecep Supriyana, 29, warga Desa Cisarua RT 002/RW 008 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor; Rama Abd Rohman, 38, asal Desa Cisarua RT 002//RW 005 Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor; Ajat, 29, asal Desa Kiarasari RT 001/RW 006 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor; Mad Kholis, 32, asal Desa Kiarapandak RT 002/RW 007, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

Kemudian, Marmumin, 32, asal Desa Kiarasari RT 002/RW 006 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor; Muhidin, 44, asal Desa Kiarasari RT 001 RW 004, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor; Jumadi, 33, asal Desa Cisarua RT 001 RW 008 Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor; dan Mulyadi, 40, asal Desa Kiarasari RT 002/RW 006, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya