Jateng
Senin, 14 Februari 2022 - 15:52 WIB

Tindak Kekerasan Polisi di Desa Wadas, Ganjar: Monggo Kapolda Evaluasi

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat menggelar rapat evaluasi proyek Bendungan Bener di kantornya, Senin (14/2/2022). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menyerahkan sepenuhnya evaluasi terkait dugaan tindak kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian di Desa Wadas Purworejo kepada pihak kepolisian.

Hal itu disampaikan Ganjar seusai menggelar rapat terkait proyek pembangunan Bendungan Bener di kantornya, Senin (14/2/2022). Rapat itu digelar setelah Ganjar mendatangi Desa Wadas dan mendengarkan masukan serta cerita-cerita dari masyarakat yang kontra terhadap pertambangan batu andesit untuk proyek Bendungan Bener.

Advertisement

Ganjar meminta semua pihak melakukan evaluasi terkait cara pendekatan dan membuka lebar ruang dialog dengan masyarakat Desa Wadas Purworejo.

Baca juga: Komnas HAM : Polisi Lakukan Kekerasan di Desa Wadas

Advertisement

Baca juga: Komnas HAM : Polisi Lakukan Kekerasan di Desa Wadas

“Saya sendiri sudah membuktikan, kemarin ke sana [Wadas] sambutan masyarakat baik. Mereka yang kontra bisa saya ajak komunikasi. Intinya cara pendekatannya harus smooth, tidak boleh ada kekerasan kecuali ada ancaman,” ujar Ganjar.

Ganjar menegaskan sejak awal sudah ada kesepakatan tidak boleh menggunakan kekerasan. Sehingga kalau terjadi kekerasan, Ganjar menyerahkan pada kepolisian untuk melakukan evaluasi.

Advertisement

Ganjar juga meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jateng dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak untuk lebih dalam penyelesaian problem proyek itu. Sejumlah hal teknis seperti pembayaran ganti rugi pada masyarakat yang sudah setuju, harus segera dilakukan agar masyarakat tenang.

Baca juga: Video Polisi Kepung & Tangkap Warga Desa Wadas, Ada yang Dipukul

“Yang sudah setuju segera dibayarkan, yang belum setuju kita hormati dan kita ajak bicara. Bagaimana teknisnya, bagaimana kondisi pasca ditambang, aspek lingkungan seperti apa dan lain sebagainya agar semua memahami,” ucapnya.

Advertisement

Ganjar juga mengatakan dari Pemprov Jateng sudah siap melakukan pendampingan pada warga Wadas. Informasi yang diterima saat ia ke Desa Wadas Purworejo, banyak masyarakat trauma, anak-anak jadi sasaran perudungan atau bullying.

“Kami siap bantu, semua OPD saya perintahkan turun. Kalau masyarakat setuju, besok langsung kita terjunkan untuk mendampingi perempuan, anak, membantu program pengentasan kemiskinan, memberikan trauma healing dan sebagainya,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tindak kekerasan oleh aparat polisi terhadap warga Desa Wadas Purworejo diduga terjadi pada Selasa (8/2/2022). Kala itu, ratusan aparat polisi datang ke Desa Wadas untuk melakukan pengawalan terhadap petugas BPN yang melakukan pengukuran tanah untuk pertambangan batu andesit. Dalam prosesnya, sekitar 64 warga Desa Wadas ditangkap polisi. Beberapa di antaranya bahkan mendapat tindak kekerasan dari polisi saat penangkapan tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif